[ Bab 18 ] Prom night.

84 5 0
                                    



" Ragamu denganku, namun hatimu dengan nya "-.


▪️💠▪️

Rapat osis benar - benar berjalan lancar, sekarang tinggal mengumumkan acara yang akan dijalankan. Kedua gadis itu tengah berjalan keluar dari ruang osis menuju ke kelas.

" Lo bakal bawa rasya buat jadi pasangan? "- tnya jihan pada vera.

" Hum iya lah "- jawab vera begitu percaya diri.

" Yakin? Emang lo gak takut kalo sampek winda dateng terus ajak dia buat jadi pasangannya "- ujar jihan.

Vera hanya diam, menatap lurus, ia sama sekali tak memikirkan soal itu, tapi harusnya winda tak mengajak rasya, karna dia kan tau jika rasya sudah menjadi pacarnya. Jalan satu - satu nya adalah alzi,  karna jika lelaki itu mau menjadi pasangan winda maka rasya akan tetap bersama vera.

" Ra, walaupun kayak gitu,  rasya tetep pacar lo, jadi mau gak mau dia harus jadi pasangan lo,  begitu pun winda, walau dia mantan rasya yang masih belum bisa dilupain sama dia tapi tetep aja dia pacar lo,  lo punya hak tentang dia "- tutur jihan.

" Iya juga sih, tapi-"

" Gak ada tapi - tapi an, lo harus tunjukin ke winda kalau lo itu pacar rasya, lo harus sedikit tegas sama dia, kalau lo emang gak mau rasya diambil sama dia yaudah lo harus bisa bersikap tegas "- kata jihan menggebu.

" Iya gue tau, gue bakal berusaha "- ungkap vera.

" Eh itu rasya, gih samperin terus ajak dia buat jadi pasangan lo di prom night "- seru jihan.

Vera menoleh kearah yang ditunjuk oleh jihan lalu tersenyum saat mendapati rasya tengah ada pelajaran olahraga,  saat itu gurunya sedang tak ada ditempat, jadi ini saat yang tepat untuk membicarakan semua.

" Gue tunggu disini, cepet "- ujar jihan,  vera mengangguk samar, berlari kecil mendekat pada rasya yang duduk dipinggir lapangan.

" Zaga "- seru vera saat ia sudah berada didekat lelaki itu.

Rasya menoleh, menatap vera dengan tatapan bertanya.

" Besok malem ke acara prom night, kita jadi pasangan ya "- kata vera sambil menunjukkan senyuman andalan nya.

" Hmm,  oke "- jawab rasya enteng.

" Hah? Beneran mau "- kaget vera.

" Iya "-

" Oke, tapi kamu mau jemput aku kan? "-

" Share loc aja "-

Vera memekik dalam hati,  oh yaampun, ayolah, jika memang besok malam benar terjadi berarti itu adalah kali pertama rasya menjemput nya.

" Oke, kalau gitu nanti aku chat lagi, byee,  semangat main basket nya "- ujar vera tak lupa mencium pipi rasya secepat kilat, bahkan gadis itu sudah berlari menjauh sebelum rasya sadar.

Rasya terdiam kaku, masih tak mengira jika gadis itu tadi mencium pipi nya, benar - benar tak disangka.


🦋🦋🦋


Alzi berdiri tegap,  mengamati dari jauh gadis berkuncir kuda tersebut dengan tatapan dingin, sedari tadi gadis itu hanya tersenyum seraya menyibukkan diri.

Senyumannya benar - benar mampu membuat ia terdiam, merasa begitu aneh karna dia mampu membuat alzi hanya diam memandangi gadis itu. 

" Kak al "- sapa seseorang reflek membuat alzi menoleh ke sumber suara dengan tatapan dingin, itu winda.

Z A L E R A Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang