[ Bab 30 ] Mulai Mengagumi? .

79 6 2
                                    



"Jika aku terluka karnamu, maka aku rela"-.


▪️💠▪️


Rasya duduk tepat diatas motornya, menunggu seseorang yang sedari tadi tak juga menunjukkan Batang hidungnya.
Bel pulang sekolah sudah berbunyi sedari tadi, tentu semua murid berhamburan meninggalkan kawasan sekolah.

" Ras, kamu lagi nunggu in siapa? "- tnya winda yang sudah berada tepat didepannya.

Ia melihat vera yang juga mengamatinya dari jauh, " Lagi nunggu Ve- Lavera! "- pekik rasya saat melihat gadis itu berjalan kearah gerbang sekolah.

" Oh lagi nunggu vera ya "- gumam winda.

" Iya, "- rasya mengangguk, tersenyum saat melihat vera berjalan mendekat kearahnya.

" Iya kenapa sayang? "- sapa vera.

" Gue mau ngomong "- balas rasya.

" Ras aku bisa-" ucp an winda terpotong saat vera menatapnya tajam.

" Kali ini aja bisa gak sih lo ngebiarin gue ngehabisin waktu sama pacar gue ini "- sentak vera kesal.

" La, jangan mulut lo "- pinta rasya.

" Ga, aku cuma mau minta waktu biar bisa berduaan sama kamu, bentar lagi ujian, aku harus fokus dan gabisa ngehabisin waktu sama kamu karna harus fokus belajar  "- ungkap vera.

" Aku minta maaf, kalo gitu aku permisi "- winda berlari meninggalkan keduanya begitu saja.

" Karna lo dia jadi ngerasa sedih "- geram rasya.

" Ga, bisa gak sih kamu  mikirin gimana perasaan aku  juga? Aku ini pacar kamu loh "- dengus vera.

Rasya terdiam sejenak, membenarkan ucapan vera, " Ayo, ikut gue "-

" Oke "- senyum gadis itu kembali mengembang, langsung saja menaiki motor milik rasya dengan senyuman sumringah.

Motor rasya melaju dengan kecepatan rata - rata melewati jalanan disore hari yang nampak begitu menyegarkan.

" Kamu udah makan ga?"- tnya vera.

Rasya mengarahkan spion motornya kearah vera, lalu menatap wajah gadis itu yang terlihat sangat senang.

" Udah "- jawab rasya enteng.

" Yaudah kita harus makan lagi ya "- seru vera.

" Lah, gue masih kenyang "- jawab rasya.

" Enggak, aku pastiin kamu bakal laper lagi kalo ngelihat makanan yang aku rekomen nanti "- ujar vera.

" mau makan dimana? "- tnya rasya, mungkin gadis itu akan mengajaknya ke resto atau mungkin cafe.

" Berhenti!"- teriak vera kuat hingga reflek membuat rasya menghentikan motornya di pinggir jalan.

" Ngapain berhenti disini "- pikir rasya.

" Lihat kearah samping, ada banyak penjual makanan "- jawab vera tanpa aba - aba langsung turun dari motor hingga membuat keseimbangan rasya sedikit goyah.

" Hati - hati la "- tutur rasya.

Vera menatap rasya lalu tersenyum sangat manis, " Iyah maaf ya sayang "-

Cupp.

Satu kecupan mendarat tepat di pipi kanan rasya, hingga membuat lelaki itu terdiam, entah gelayar aneh apa ini hingga membuat jantungnya berpacu begitu kencang.

Z A L E R A Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang