[ Bab 52 ] Sumber Masalah.

86 4 4
                                    

" Enggak ra, ini masih disekolah, lo gak boleh kayak gini "- ucp vera mengusap kasar air matanya, beranjak berdiri, berusaha untuk tetap seimbang agar tubuhnya tak sampai ambruk.

" Vera "-

▪️💠▪️

Gadis itu menoleh, menatap ke sumber suara dengan tatapan kaget, ia sedikit memundurkan langkahnya, namun orang tersebut sudah lebih dulu merengkuh pinggang vera agar ia tak sampai jatuh.

" Alzi "- gumam vera, berharap lelaki itu tak mendengarkan nya tadi.

" Lo kenapa ada disini "- pikir alzi.

Vera terdiam, kembali teringat jika video nya dan alzi saat tidur bersama tersebar luas, mungkin semua orang akan kembali membicarakan nya sekarang, mungkin juga sebentar lagi vera akan dipanggil ke ruang bk untuk menyelesaikan masalah ini, bisa jadi jika hukuman kali ini akan sangat berat karna berulang kali ia membuat nama sekolah nya tercoreng.

" Lepasin gue! "- pekik vera mendorong tubuh alzi agar menjauh.

" Lo kenapa? "-

" Jangan ganggu gue! "- pekik vera.

" Hah "-

" Apa lo masih belum puas al? Lo udah hancurin hidup gue sekarang, dan apa itu masih belum cukup? "- tantang vera, ia merasa sangat menyedihkan sekarang, masalah berdatangan terus - menerus hingga membuatnya merasa sangat lelah. 

" Apa maksud lo "- bingung alzi.

" Kenapa lo pura - pura gak tau apapun sih? Pada kenyataannya emang lo yang ngelakuin hal sejahat ini sama gue? Emang gue udah ngelakuin hal apa? sampai lo sebenci ini sama gueee! "- murka vera, ia tak ingin menahan amarahnya lagi sekarang, ia sangat lelah.

" Ra, apa yang gue lakuin emangnya? "- pikir alzi, merasa sangat bingung saat melihat gadis itu marah - marah seperti ini.

" Video, lo sebar video waktu lo tidur dirumah gue itu kan? "-

" Video apa? Gue sama sekali gak ngelakuin hal itu"- elak alzi.

" Cukuppp! Sampai kapan lo bohong, kalo bukan lo siapaa lagi? Kenapa sikap lo gampang banget sih berubah - ubah, kadang lo baik, kadang juga lo jahatt "- vera menatap kedua bola mata alzi serius.

" Kenapa lo ngelakuin hal setega ini sama guee?? Kenapa gue gak bisa dapet kebahagiaan jugaaa? Kenapaaaa!! "- pekik vera kuat, kedua mata gadis itu kembali berkaca.

" Kenapa disaat gue mau bahagiaa, ada aja masalah yang dateng dan ngehancurin semuanya gitu ajaa"- cicit vera.

" Kenapa gak sekalian lo bunuh gueee biar rasa benci lo itu langsung ilang, kenapa lo malah bikin gue mati secara perlahan kayak gini"-

" Semua orang gak pernah ada yang ngertiin posisi gue, gak ada yang peduli, mereka semua cuma pura - pura didepan gueee "- tangisan gadis itu semakin menjadi, berniat meluruhkan semua rasa lelahnya dengan menangis sejadi mungkin, ia tak peduli jika alzi atau orang lain melihat nya menangis, yang jelas ia sudah sangat lelah dengan semua ini.

" Hahhhhhh"- vera meremas Puncak kepalanya kuat, saat rasa pening kembali mengganggu nya.

Gadis itu memejamkan mata erat, memundurkan langkahnya, berbalik lalu berlari meninggalkan alzi yang masih terdiam ditempat .

Ia terus saja berlari menjauh dari pekarangan sekolah, vera pikir setelah berhasil mendapatkan peringkat satu kehidupannya perlahan sedikit membaik, namun malah sebaliknya.

Vera berjalan menyisiri sepanjang perjalanan, berniat menenangkan dirinya, namun cuaca mulai memburuk, mendung disertai gemuruh geluduk tak membuatnya takut sama sekali.

Z A L E R A Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang