" Sepanjang apapun aku menjelaskan bagaimana keadaan ku, semua orang pun tak akan ada yang benar - benar paham kecuali diriku sendiri"-.
▪️💠▪️
Gadis itu menatap alzi yang ada dihadapan nya dengan tatapan dingin, kenapa lelaki itu harus tau jika ia berusaha menghindari nya sekarang.
" Gue udah bilang kan, pulang sekolah gue tunggu di parkiran "- kata alzi.
Vera terdiam, ia tak ingin menambah masalah lagi, mangkannya ia lebih memilih pergi sendiri dari pada harus merepotkan orang lain.
Jam pulang sekolah sudah berbunyi sejak beberapa menit yang lalu, tapi vera malah lebih memilih pulang paling akhir, berharap dapat menghindari alzi, namun ternyata lelaki itu masih menunggunya.
" Gue bisa pulang sendiri al "- elak vera.
" Enggak ra, udah ayo, lebih baik lo pulang bareng gue "- ucp alzi serius, menarik tangan vera mendekat pada motornya yang sudah terparkir.
" Gue udah bilang kan kalo gue gak butuh tumpangan lo, kenapa lo ngeyel banget sih "- dengus vera.
" Stttttt, "- alzi meletakkan jari nya di bibir vera, menginterupsi kan agar gadis itu diam.
" Huhh "- vera menghela nafas kasar, menatap alzi dengan tatapan malas. Sedangkan lelaki itu mulai memasangkan helm di kepala vera, ada beberapa siswa - siswi yang melihat hal tersebut pun merasa sangat tak percaya akan perlakuan alzi.
" Lo sadar gak sih, banyak yang ngelihatin kita "- kata vera.
" Gue gak peduli "- alzi memilih acuh, lelaki itu langsung menaiki motornya, berniat menyuruh vera untuk naik juga.
Vera memutar bola matanya malas, tunggu saja masalah apa yang akan dihadapi karna ulah lelaki ini.
" Vera, kamu gak sama rasya? "- tnya winda yang tiba - tiba sudah ada dihadapan nya bersama rasya, lelaki itu hanya diam, tak menatapnya sama sekali, tentu ia tau jika dia sangat marah.
" Mending kita balik "- ajak rasya pada winda.
" Tapi rasya, kenapa sama vera? Dia masih marah sama kamu?? "- tnya winda bingung.
" Gue gak peduli sama dia "- elak rasya.
" Gue tau, gak perlu lo jelasin pun gue paham kalo lo emang bakal benci sama gue ga "- vera tersenyum getir. Gadis itu sengaja mengecilkan volume bicaranya, berharap rasya tak akan mendengarkan apa yang ia ucapkan.
" Ra, kalo kamu mau pulang sama rasya untuk menyelesaikan masalah kalian berdua itu gapapa kok "- tutur winda.
" Enggak ada yang harus dijelasin lagi, ayo kak al "- ajak vera langsung naik keatas motor alzi, memalingkan tatapannya kearah lain, ia tidak ingin terlihat seakan masih mengharapkan rasya.
" Ayo "- seru rasya, menggandeng tangan winda menjauh dari vera dan alzi dengan segera.
Vera memalingkan wajahnya kearah lain, sedikit ada rasa tak rela saat melihat rasya menghabiskan waktu berdua bersama rasya.
" Nanti malem mau keluar gak? "- tawar alzi.
" Enggak "-
" Ck, ntar malem gue jemput, dandan yang cantik "- kata alzi enteng.
" Ogahh "-
Alzi tersenyum samar, melajukan motornya dengan sedikit kencang hingga membuat vera reflek memeluk lelaki itu dengan erat karna takut terjatuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Z A L E R A
Fiksi Remaja" Masalahnya playboy itu jabatan yang udah melekat sama gue "- alzi menarik dagu Vera mendekat padanya hingga jarak keduanya terkikis. Vera mundur selangkah agar jarak keduanya tak begitu dekat, namun sebelum melakukan itu alzi sudah lebih dulu me...