" Sebenarnya perasaan ini untuk siapa? "-
▪️💠▪️
Vera melenguh, merasa begitu bingung kenapa tubuhnya sulit digerakkan, gadis itu mengerjapkan mata beberapa kali, berusaha menyeimbangkan cahaya matahari yang masuk ke sela - sela gorden.
Brakkkkkkk.
Pintu kamar dibuka dengan kasar, tentu itu membuat keduanya yang berada diranjang reflek membuka mata, menoleh kearah sumber suara, mendapati papa vera dan papa alzi sudah ada disana.
" VERAAAA!!! "- Bentak senio merasa kaget dengan apa yang dilakukan putrinya.
" ALZIIIII, APA MAKSUDMU!!! "- Bentak gibran yang langsung mendekat kearah anak lelaki nya, menarik paksa tubuh alzi agar segera beranjak dari tempat tidur vera.
Vera yang sama sekali tidak mengerti jika alzi ada disebelah nya pun hanya bisa terdiam kaku, merasa sangat takut jika akan terkena masalah lagi.
" Apa maksud kamu hahh??! "- murka gibran, meninju perut alzi kuat, hingga membuat lelaki tersebut tersungkur di tanah dengan sangat mengenaskan.
" Kamu jugaa anak perempuan, kenapa bisa ada cowok yang masuk ke dalam kamar kamuu!!! "- Amuk senio, menarik kuat rambut vera hingga membuat gadis itu memejamkan mata kuat.
" Ommm, Cukup, ini bukan salah veraaa"- teriak alzi kalang kabut, mendekat kearah vera dan berusaha melepas tangan senio dari rambut gadis itu.
" Teruss apa maksud kamu! "- tegas gibran.
" Saya tadi masuk kesini karna vera tadi kehujanan, dan badan nya panas, tapi saya malah ketiduran disini "- ujar alzi begitu datar, Tapi kenapa orang tuanya bisa tau kalau dia ada disini.
" Apa kamu pikir pantas?? Kalian ini masihh anak - anak, harusnya tidak tidur bersama seperti itu "- tutur senio sangat tegas.
" Saya minta maaf om, kalau om mau marah, marahin saya, jangan vera, karna disini vera sama sekali gak salah "- sesal alzi.
" Anak Brengsekk kamuuu!! "- gibran langsung memukul alzi dengan kuat.
Bughhhhhh.
" Udah mas, udah"- tahan gena yang langsung menarik tangan gibran agar berhenti memukuli alzi.
" Kamu tenang, kita bakal lurusin masalah ini baik - baik dibawah sama keluarga vera "- ujar gena segera menggandeng tangan gibran menuju kebawah, diikuti senio.
Tinggalah vera dan alzi disini, reva yang ada disana reflek mendekat kearah kakaknya, menatap vera dengan tatapan bingung.
" Kenapa bisa ini terjadi kak "- pikir reva.
" kakak juga gak tau "-
Reva menghela nafas kasar, menatap alzi dengan tatapan tajam, dia mendekat, melayangkan tatapan mautnya untuk alzi.
" Puass kak?? Sekarang ada masalah baru lagi yang dihadapin sama kak vera, dan itu semua karna kakak!! "- pekik reva murka.
" Reva, udah, udah, cukup "- tutur vera, ia tau kalau alzi masih tidak baik - baik saja sejak masalahnya tadi malam, jadi lebih baik ia memaklumi lelaki itu.
" Kenapa kakak belain dia sih"- gemas reva, berlalu meninggalkan vera dan alzi berdua dikamar ini.
" Kenapa lo dateng kekamar ini? Sekarang lo malah nambah masalah lo sendiri "- ujar vera serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
Z A L E R A
Ficção Adolescente" Masalahnya playboy itu jabatan yang udah melekat sama gue "- alzi menarik dagu Vera mendekat padanya hingga jarak keduanya terkikis. Vera mundur selangkah agar jarak keduanya tak begitu dekat, namun sebelum melakukan itu alzi sudah lebih dulu me...