[ Bab 28 ] Kebetulan?

84 6 0
                                    


" Jangan pernah merasa lemah disaat kau menangis, justru menangis adalah tanda jika kau orang yang kuat"-.


▪️💠▪️


Rasya meneguk segelas air minumnya kasar, sesekali mengedarkan pandangannya  keseluruh kantin, niatnya mencari seseorang yang akhir - akhir ini menghilang dari pandangan nya. 

" Gilak, pak ol bener - bener luar biasa ngasih praktek nya "- ujar Andri mengusap keringat yang turun dari pelipis nya kasar. 

" Pak ol sapa? "- tnya fikri. 

Ketiga lelaki itu sibuk menghabiskan waktunya di kantin, setelah pelajaran olahraga tadi, jam istirahat berbunyi hingga membuat semuanya langsung berbondong - bondong memasuki kantin, tak terkecuali ketiga lelaki ini. 

" Pak ol, pak olahraga "- kekeh Andri.

Bughhh.

Dan itu membuat fikri reflek menggeplak bahu Andri kuat, merasa begitu dibohongi.

" Gue kira apaan "- cibir fikri.

Rasya hanya mengacuhkan kedua temannya, dan lebih memilih mengamati sekitar, beberapa siswa - siswi mulai berdesakan masuk ke dalam kawasan kantin hanya sekedar mengisi perut.

" Ras, lo lagi ngeliatin apaan sih "- heran Andri yang menyadari gerak gerik lelaki itu. 

" Ya lagi mantau cewek nya lah "- kekeh fikri. 

" Masalahnya cewek yang mana nih jadinya, vera ato winda "- sahut Andri. 

" Iya juga sih, lo sih ras, pilih satu dong jangan dua duanya "- kata fikri. 

" Humm"- gumam rasya acuh, ia pun sama sekali tak memikirkan bagaimana perasaan gadis itu.

" Weh itu mereka berdua bukannya temen vera ya "- seru Andri menunjuk kearah dua gadis yang berjalan menuju ke salah satu stan makanan. 

Rasya menoleh kearah pandang Andri, memang benar itu anya dan jihan, tapi kenapa mereka hanya berdua, lalu kemana gadis itu?  Kenapa ia tak ikut bersama keduanya? Aneh saat rasya mulai peduli, harusnya ia tak merepotkan hal tersebut. 

" Lah vera kemana ras? "- tnya fikri.

" Ngapain lo tanya ke gue "- kata rasya acuh,  sesekali membuka ponselnya, mengecek notifikasi, tak ada pesan masuk dari nya, ada apa sebenarnya dengan gadis itu, kenapa dia jadi aneh sekarang.

" Cari kek, lo pacarnya, tapi tuh cewek pasti ngerasa kek gak punya pacar"- tutur andri.

" Ntar diambil cowo lain baru tau lo "- sindir fikri. 

" Samperin aja ke kelas nya, kali aja disana kan "- timpal Andri enteng. Sedangkan rasya sama sekali tak mendengarkan, lelaki itu malah sibuk meneguk minumannya kasar.

" Ngapain juga "- pikir rasya.

" Samperin ras "- seru Andri.


🦋🦋🦋


Vera terdiam sesaat, mempelajari beberapa materi yang baru diajarkan.

Bel Istirahat sudah berbunyi sejak beberapa menit yang lalu, tapi gadis itu lebih memilih menghabiskan waktu nya untuk bergelut dengan buku - buku ini. 

Kali ini ia akan benar - benar serius dalam mempelajari semua, ia tak mau gagal lagi, jika sampai gagal maka kedua orang yang disayangi akan mendapatkan masalah, apapun ia lakukan demi mendapatkan peringkat satu dalam semua bidang. 

Z A L E R A Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang