" Mungkin kau masih belum yakin akan perasaan mu "-
▪️💠▪️
Beberapa jam berlalu, akhirnya Bus mereka sampai di tempat tujuan, beberapa siswa - siswi sudah turun dari bus untuk merasakan udara alami di Puncak.
Berbeda dengan vera, gadis itu bahkan tertidur, ia tidak sadar jika bersandar pada pundak alzi, entah kenapa. Alzi tetap diam tak berniat membangunkan gadis itu sama sekali.
Jihan yang ada didepan tempat duduk vera dan alzi pun menoleh kearah belakang, berniat membangunkan vera, tapi alzi malah menahan nya.
" Gausa dibangunin, gue bakal tunggu in sampek dia bangun "- kata alzi enteng.
" Lah, ntar dia capek kalo kayak gitu terus "- balas jihan.
" Enggak, lo duluan aja "- jawab alzi.
" Udah ayo jihan, kita duluan aja "- ajak anya segera menggandeng tangan jihan, mengajaknya turun dari bus.
Hingga tersisa alzi dan vera, keduanya masih tetap tenang seperti ini, bahkan dengan santai nya alzi memandangi wajah vera yang tertidur dengan tatapan dingin, gadis itu benar - benar menawan.
" Vera "- seru seseorang, reflek membuat alzi menoleh ke sumber suara, mendapati rasya menatap nya tajam.
" Lo diem, jangan bangunin dia "- geram alzi.
" Terserah gue, vera gak bakal aman kalo berduaan sama lo di bus "- sinis rasya.
" Ck, tau apa lo "- geram alzi.
Rasya mengalihkan pandangannya sejenak lalu berjalan mendekat kearah vera dan alzi, dia bahkan menyentuh Puncak kepala vera, mengusapnya pelan, berusaha membuat gadis itu terbangun.
" Sialan, gue udah bilang jangan bangunin dia! "- murka alzi menepis tangan rasya kasar.
" Vera masih jadi tanggung jawab gue, lo bukan siapa - siapanya, mending lo urus winda, dia tunangan lo kan "- kata rasya enteng. Aneh, kenapa tiba - tiba dia mengatakan hal semacam itu.
" Bukannya lo yang masih gak bisa move one dari winda? "- tantang alzi.
" Enghh "- vera melenguh, sedikit merasa tak nyaman akan tidur nya yang seperti ini, hingga membuat alzi reflek memeluk gadis itu, menenggelamkan kepala vera di dada bidangnya.
Rasya menatap alzi datar, berjalan mendekat, menarik alzi dengan sekali sentakan agar menjauh dari vera, lelaki itu reflek beranjak karna kaget, tak lama kemudian rasya sudah lebih dulu menggantikan alzi sebelum kepala gadis itu terhantuk ke kaca bus.
" Brengsek!"- bentak alzi.
Vera reflek membuka matanya saat mendengar teriakan alzi, ia menoleh kekanan kiri berusaha untuk memahami apa yang tengah terjadi.
" Kalian ngapain "- cengoh vera.
" Ayo turun "- ajak rasya.
" Gue bisa sendiri "- elak vera berdiri, berniat akan turun, namun karna rasya duduk disampingnya, itu membuat vera tal bisa keluar dari sini.
" Minggir "- kata vera.
" Enggak, lo bisa dengerin gue sebentar "- pinta rasya.
" Gue bilang minggir ya minggir "- ketus vera.
Alzi yang masih ada disana reflek menarik rasya agar berdiri, tentu vera segera pergi begitu saja dari bus, meninggalkan kedua lelaki yang masih memusingkan perdebatan itu.
🦋🦋🦋
" Kalian kok ninggalin gue sih "- pekik Vera saat melihat kedua temannya berdiri tepat didepan pintu kamar Yang sudah diboking oleh mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Z A L E R A
Fiksi Remaja" Masalahnya playboy itu jabatan yang udah melekat sama gue "- alzi menarik dagu Vera mendekat padanya hingga jarak keduanya terkikis. Vera mundur selangkah agar jarak keduanya tak begitu dekat, namun sebelum melakukan itu alzi sudah lebih dulu me...