[ Bab 4 ] Orang dimasa lalu.

153 7 0
                                    



" Senyuman yang kutampakkan adalah cara untuk membuatmu merasa tenang "-.


▪️💠▪️


Gadis itu sibuk membereskan pakaian basket nya ke dalam tas, setelah pertandingan tadi tentu pelajaran kembali berlangsung, jadi ia harus kembali berganti seragam.

Ia sempat merasa bahagia karna tadi ada rasya yang juga menonton jalannya pertandingan, lelaki itu bahkan terlihat begitu serius mengamati nya.

Tiba - tiba ada yang memeluk pinggang nya posesif, ia menoleh, mendapati Andra Bryano Ramadhan, salah satu anak Sma Samudra yang juga ikut bertanding, lelaki tinggi dengan perawakan super menawan, dia juga pernah menjalin kisah dengan vera dulu, tapi sekarang semua sudah sirnah terbawa ombak.

" Lepas! "- tepis vera, menatap andra dengan tatapan tajam.

" Apa kabar Sayang? "- andra menatap vera dengan senyuman manis.

Vera menatap andra sinis " Mau apa lo kesini "-

" Tentu aja aku kangen banget sama kamu "- ujar andra.

" Cihh, gausa lempar bualan lo ke gue lagi "- dengus vera, " gue sama sekali gak bakal kepincut "- dia mengusap kasar air matanya yang entah sudah sejak kapan turun membasahi kedua pipi. Ia lemah jika sudah mengingat semua hal tentang lelaki dihadapannya ini. 

" Mau sampai kapan kamu bohongin diri kamu sendiri, aku tau kalo perasaan kamu ke aku gak bakal berubah iyakan "- tantang andra, menarik pergelangan tangan vera kuat.

" Gausa ganggu gue lagi!"- kecam nya

" Tentu aja itu gak bisa aku lakuin, aku makin sadar kalo aku gak akan bisa lupain kamu gitu aja "- terang andra.

" Itu bukan urusan guee!"- pekik vera " Tolongggggg!!"- teriaknya kuat.

" Lepasin dia "- ucp seseorang, reflek membuat keduanya menoleh, menatap kesumber suara, mendapati rasya ada disana dengan tatapan dingin.

Vera tersenyum bahagia, ini adalah kali pertama seorang rasya menolongnya dari gangguan lelaki lain, karna sedari dulu rasya sama sekali tak pernah membantu vera saat  diganggu oleh lelaki lain, ia mengatakan jika itu adalah urusan pribadi vera mangkannya rasya tak mau ikut campur.

" Jangan ganggu dia "- peringat rasya, mendekat pada vera, berusaha menggapai gadis itu.

" Gausa ikut campur "- amuk andra, menjauhkan vera dari rasya.

" Lepass!! "- pekik vera seraya menendang kaki andra lalu berlari kearah rasya dan memeluknya begitu erat. Entah kenapa ia merasa sangat nyaman berada di pelukan rasya.

" Lepasin dia dari pelukan lo brengs*k! "- murka andra.

Rasya membalas pelukan vera tak kalah erat, mungkin gadis ini sedang ketakutan sekarang.

" Siapa lo berani meluk dia "- tantang andra.

" Gue cowok nya "- balas rasya tak kalah sengit.

" Oh, jadi lo yang bikin dia berpaling dari gue? Tapi sayang nya cewek lo masih ada perasaan sama gue "- sindir andra." Dia masih lebih Cinta sama gue, hubungan lo ini gak akan lama "-

Perlahan pelukan rasya sedikit merenggang, vera mendongak, menatap rasya dengan tatapan bingung.

" Lo tanya aja, apa cewek lo itu masih suci "- kekeh andra, berjalan pergi dari sana meninggalkan keduanya yang masih saling diam.

Vera melepas pelukannya, menatap rasya dengan tatapan yang penuh arti, " kamu percaya kan sama aku? "- tnya nya. 

Rasya hanya diam, menatap vera dengan tatapan datar, " Oh atau kamu gak percaya ya sama aku "- senyum vera perlahan memudar.

Z A L E R A Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang