[ Bab 37 ] Tak senonoh.

114 5 2
                                    

" Semakin aku lelah, maka tak ada lagi tempat dihatiku untukmu "-.

▪️💠▪️

Rasya berjalan melewati koridor sekolah dengan langkah pasti, melepas topinya sejenak, lalu memakainya kembali. Entah kenapa ia lebih senang memakai topi, walaupun disekolah, hanya saja ia terpaksa melepasnya saat ada di dalam kelas. 

Pikirannya sibuk berkelana kesana kemari, bayangan tentang gadis itu terputar diotaknya, akhir - akhir ini rasya lebih sering memikirkan gadis yang sama sekali tak ia inginkan.

Ia melihat jelas jika ada alzi yang juga berjalan berlawanan arah dengannya, lelaki itu nampak memasang wajah dingin.

" Jauhin vera "- kata alzi tiba - tiba, reflek membuat rasya menatap alzi datar.

" Vera masih pacar gue sampai saat ini "- balas rasya.

" Ck, lo aja gak peduli sama dia, buktinya lo lebih milih winda kan "- cibir alzi.

" Apa bedanya sama lo? Lo malah bikin hidup vera  makin gak tenang "- sahut rasya.

" Tau apa lo soal itu? "-

" Pada kenyataannya emang itu kan yang bisa lo perbuat "-

" Brengsekkk, jaga ucapan lo! "- geram alzi, mencengkram kerah baju rasya kuat. 

" Kenapa "- tantang rasya masih dengan nada yang tenang. 

" Brengsek! "- pekik alzi.

Bughhhhh.

Lelaki itu meninju wajah rasya, hingga membuat rasya menggeram marah, berniat meninju alzi balik, tapi pandangan nya tak sengaja melihat kearah dua gadis yang sedang dihukum hormat pada tiang bendera.

" Vera "- guman rasya segera berlari mendekat kearah gadis berkuncir kuda tersebut dengan cepat, dan untungnya ia berhasil menangkap tubuh gadis itu yang hampir ambruk.

" Vera lo gak papa? "- tnya rasya saat berhasil menangkap tubuh gadis ini.

Gadis itu tersenyum manis pada rasya, namun setelah itu manik mata vera tertutup hingga membuat rasya mulai khawatir dan memilih untuk segera menggendong gadis itu menuju ke uks dengan langkah pasti. 

Rasa khawatir mulai menyelimuti nya saat melihat wajah gadis itu yang sangat pucat.
Ia langsung saja menidurkan tubuh Vera ke brankar uks, berharap kondisi nya akan membaik setelah ber istirahat.

" Rasya, vera kenapa? "- tnya winda yang tiba - tiba ada disamping rasya.

" Dia pingsan, coba lo cek ya "- pinta rasya, winda mengangguk samar, ia juga termasuk petugas pmr, jadi sudah biasa berjaga di uks. 

" Kamu balik aja, aku yang bakal jaga vera "- tutur winda.

Tapi rasya tetap diam, ia ingin menunggu sampai vera bangun, takut bila hal buruk terjadi pada gadis itu. 

Winda menoleh pada rasya, " Dia kecapek an, mangkannya sampek pingsan, kamu gak perlu khawatir ya "-

" Oke, thanks ya "-

" Iya, kalo kamu mau balik ke kelas gapapa ras, biar aku jagain vera buat kamu "- tawar winda.

" Gausa, gue bakal jagain dia "- kata rasya enteng.

" Kamu udah mulai suka ya sama vera? Kayaknya kamu khawatir banget "- winda tersenyum kecut.

" Gue juga gak tau "-

" Aku beliin minuman dulu ya buat vera,  biar dia bisa minum obat nanti "- kata winda segera bergegas pergi menuju kantin, meninggalkan rasya dan vera berduaan diruangan ini.

Z A L E R A Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang