Perhatian

3.1K 471 57
                                    

"sanzu, aku masuk ya?"

"....."

"....."

Hening, tidak ada respon dari sang pemilik nama. Name pun membuka pintu dan masuk tanpa izin sang pemilik kamar, ia mendapati Sanzu yang bersembunyu dibalik selimut. Melihat itu, Name menghela nafas, ia duduk di tepi ranjang sambil menepuk nepuk pelan Sanzu yang tengah mengcosplay jadi kepompong.

"Sanzu... Kau marah pada kakak??"

"...."

"Huft..., Begini Sanzu, kakak bukannya tidak mempercayai sanzu, kakak hanya tidak mau Sanzu bolos sekolah, kau sudah terlalu sering membolos, bagaimana jika kau tertinggal materi & tidak naik kelas?"

"Kakak khawatir padaku?" Tanya sanzu pelan dibalik selimutnya, namun masih mampu didengar oleh Name.

"Iya, kakak khawatir padamu. Apa perutmu sakit? Atau kepala? Tangan? Kaki?sikut? Lutut?" Tanya name memastikan

"Hati" gumam Sanzu
"Hati!?kita harus ke dokter!! Ini bahaya"
"PERUTKU SAKIT!!!" elak Sanzu dengan wajah memerah, syg saja name tidak dpt melihat wajah tomat sang adik

"Yaampun! Tunggu biar ku ambilkan sarapan! Hari ini kau izin saja, tunggu disini, jangan kemana²!" name pun berlari² kecil menuju dapur.

Setelah langkah kaki name tidak terdengar lagi, Sanzu tersenyum dari balik selimut dan tertawa kecil. Benar, Sanzu melakukan ini hanya untuk mendapatkan perhatian sang kakak, ia sering sekali seperti ini, pernah ia mendrama sakit perut dan bersembunyi di balik selimut, sambil menunggu Name datang menghampirinya dan membujuknya makan, tetapi yang datang malah Takeomi, Sanzu mengamuk dan mogok makan, ujung² nya makan juga pas org rmh lagi tidur 🗿











- name sedang meletakan lauk² ke atas piring, sedangkan Senju hanya menggembungkan pipinya, makanannya tidak ia sentuh

"ne chan jahat! Lagi2 kau membohongi ku!!"

"Hehe, maaf senju, tapi ketahuilah, membangunkan mu itu sangat sulit"

"Padahal kau hanya perlu mengelus kepala ku dan aku pasti bangun!!"

"Kalau hanya dgn mengelus kepala mu kau bisa bangun, maka itu sudah sedari dulu ku lakukan"

Takeomi tiba² muncul dengan handuk yang terikat dipinggangnya, ia baru selesai mandi

"Name? Sanzu bagaimana?"

"Ah, kakak... Ia sakit perut"

"Biar aku saja yang menyuapinya, kau mandilah dulu. Kau harus sekolah"

"Aku izin saja, Sanzu sedang sakit jadi-"

"Biar kubicarakan ini dengannya, ia pasti pura² sakit" potong Takeomi, ia langsung mengambil piring yang berisi lauk² yg tengah dipegang name, dan pergi menaiki tangga menuju kamar Sanzu



"Kak Takeomi belum Makai baju.." gumam name yang melihat Takeomi masuk ke kamar Sanzu.

Ceklekk...

"Oi, Sanzu! Kau-"

BRUK
Sebuah bantal dilemparkan ke wajah Takeomi sehingga membuatnya hampir terjatuh, Untung lah piringnya tidak jatuh, masih setia ditangan Takeomi.

"Kak name mana?"

"Mandi"

Sanzu langsung turun dari ranjangnya dan hendak pergi menuju dapur namun dihadang Takeomi.

"Makan dengan tanganmu sendiri, jangan merepotkan Name" ucap Takeomi dengan tatapan mengintimidasi. Namun lawannya adalah Sanzu, ia tidak terintimidasi oleh tatapan maut sang kakak.

"Takeomi, kenapa kau selalu-"

"Panggil aku kakak, aku lebih tua darimu"

"Takeomi"

"Sanzu kau!!-"

BRAKK
suara pintu dibuka dengan keras, menampilkan Senju yang sudah mengenakan kaos kaki.

"Kak, aku bisa terlambat, buruan pakai baju"

"Oh ya, bentar"

Senju pun langsung meninggalkan kedua kakaknya itu.

"Kau beruntung hari ini" ucap Takeomi lalu meletakan sarapannya diatas meja dan keluar dari kamar Sanzu.

"CK, si brengsek. Selalu saja mengganggu ku dan kak name"










- setelah mendengar suara motor yang perlahan menjauh menandakan Takeomi dan Senju sudah pergi. Sanzu keluar dari kamar dan mencari name, ia menemukan Name tengah menyisir rambutnya yang masih basah.

"Kak"

"Loh? Ga jadi sekolah?"

"G"

"Apa masih sakit perutny-"

Sanzu memeluk name dengan erat dan mendusel² di dada name.

"Sanzu??"

"Kak, aku suka kakak"

"Huh?"




- gtw ah


absolutely mineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang