Name kini hanya menatap wajah Shinichiro yg seperti tengah tertidur. Sebuah tetesan air mata jatuh mengenai Wajah Shinichiro. Name menangis dalam diam, tidak ia sangka kalau ia akan melepas Shinichiro dengan cara seperti ini. Shinichiro tidak dapat diselamatkan. Begitu juga dengan Mikey dan Emma yang menangis menjadi². Takeomi hanya menatap Name dengan tatapan sedih, ia menghampiri Name lalu menepuk pundaknya
"Kalau mau menangis, menangis lah Name, jangan ditahan. Aku yakin Shin juga akan bicara seperti ini" ujar Takeomi secara lembut. Name hanya terdiam menatap Jasad Shinichiro
"Ini semua salahku, andai saja aku ada disisi nya saat dia berjuang melindungi ku" ujar Name dengan suara parau, Takeomi hanya bisa memeluk Name
"Shin pasti bahagia sekarang, karena bisa melindungi mu" ujarnya dengan lembut, tangan nya kini beralih mengusap rambut Name dengan lembut, dan mengatakan
"Tidak apa apa Name, menangislah, lalu bangkit kembali. Jangan patah semangat hidup, masih ada aku, Senju, dan Sanzu disisimu" ujar Takeomi lembut, membuat Name menangis sejadi jadinya dalam pelukan Takeomi. Takeomi tersenyum sedih, karena biasanya Shinichiro akan memarahi Takeomi jika melihat Name menangis
"Kau ini tidak bisa mengurus adikmu ya!?? Kalau kau tidak bisa mengurus name, berikan saja padaku! Aku bisa membuatnya tersenyum dalam hitungan detik!" Ujar Shinichiro dengan bangga, hanya dibalas dengan tatapan jijik dari Takeomi yang sedang Menghisap rokok.
"Kau suka dengan adikku ya Shin?"
"Eh? Keliatan ya? Ahahaha"
"Dasar, aku akan sangat senang jika memang Kau dan Name bersama"
"Wah! Dapat restu nih? Ahaha, tenanglah Akashi, aku berjanji jika aku dan Name memang berjodoh, aku akan membuatnya menjadi gadis terbahagia di dunia, tidak akan kubiarkan dia menangis!"
"Yah, semangat lah Shin. Pertama Tama perbaiki dulu gaya rambutmu, norak tau hahaha!"
"Lagi lagi dikatai norak, ini adalah pesona seorang pria tau"
"Terserah saja hahaha"
"ahahahaha"
______________________________________
Setelah Pemakaman Shinichiro selesai, langit yang sedari tadi bersedih mulai mencerah, seolah olah menunjukan kepada mereka yang kehilangan sebuah awalan yang baru.
Kini hanya ada Name, Emma, Mikey, dan juga kakek Sano di kediaman Sano.
"Maaf karena aku, Shinichiro san-"
"Kak name..., Abang ku keren bukan? Ia melindungi orang yang ia sayangi"
Ujar Mikey tersenyum melihat Name"Eh? Manjiro., Karena aku Shinichiro san-"
"Jangan menyalahi dirimu sendiri Name, karena ini adalah keputusan dari Shinichiro untuk melindungimu, jadi., Lupakan lah Shinichiro, dan mulailah kehidupan barumu"
Sebuah tetesan air mata terjatuh dari mata name, membasahi pipinya
"Apa kalian sungguh tidak membenci ku?"
Mereka bertiga hanya menggeleng geleng kan kepala, kini Emma memeluk Name dengan erat
"Aku selalu menginginkan Kakak perempuan, dan bang Shin sudah berjanji padaku bahwa kau akan menjadi sosok kakak perempuan untukku, oleh karena itu., Meskipun bang Shin sudah tidak ada, tetaplah kemari, kami dengan senang hati menyambutmu"
"Emma benar, kita skrg sudah menjadi keluarga" ujar Mikey lalu ikut memeluk Name, kini mereka bertiga menangis dalam pelukan satu sama lain, sedangkan Kakek Sano hanya tersenyum
"Shin, aku bangga memiliki cucu sepertimu" gumamnya lembut lalu kembali menyesap teh yg sudah dingin sedari tadi
"Hangat, andai saja kau ada disini dan melihat momen menghangat kan ini"
______________________________________
¯\_( ͡° ͜ʖ ͡°)_/¯
KAMU SEDANG MEMBACA
absolutely mine
RomanceSanzu X Reader ⚠️Incest -tidak berhubungan dengan anime/manga "Kalau aku mengecat rambut ku bewarna hitam ,Kalau aku lebih tinggi, bulu mataku tidak selentik ini, dan rambut ku pendek apa kau akan menyukai ku??" Tanya nya masih dengan air mata yg me...