Motivasi

1K 166 27
                                    

Sanzu menghela nafas lega mendengar dari Dokter bahwa Name akan baik baik saja. Ia mengambil sebatang rokok dan menghisapnya sambil menatap langit yang masih gelap, ia melihat ke arah jam tangannya yg masih menunjukan pukul 22.45.

"Untunglah Name baik baik saja, hey Sanzu. Apa kau akan membiarkan Izana begitu saja? Dialah penyebab Name terbaring lemas di ranjang" ujar salah satu pria menghampiri Sanzu yg tengah menyendiri di atap rumah sakit. Sanzu menoleh sekilas lalu kembali menghisap rokoknya

"Kisaki? Kenapa kau ada disini?"

"Aku mendengarnya dari Hanma kalau kau ada disini. Jadi kuhampiri saja"

Sanzu hanya berohria setelah mendengar penjelasan dari Kisaki, Kisaki pun menepuk pundak Sanzu

"Kalau aku jadi kau, aku akan menghabisi Izana"

"Kau benar Kisaki.. kalau saja dia mati, Name pasti akan sepenuhnya mencintai ku" gumam Sanzu sambil tersenyum dengan urat yg menonjol di bagian dahinya

"Kisaki..Apa yang harus kulakukan untuk menyingkirkan nya?"

"Hmph, gampang saja jika kau mau mendengarkan perintahku" ujar Kisaki sambil membetulkan kacamatanya

*Kisaki anak anak nguenggg pengen tak hiiih geplak pake sendal

"Baiklah, ku percayakan padamu"

.
.
.
.
.
.
.

"Kau sudah lihat video yg viral di Twitter?" Tanya Akira pada Senju

"Huh? Sudah. Aku kaget karena aku mengira itu kak Name ahaha"

"Aku juga.. andai saja Name masih hidup.."

"..."

"..."

"Ngomong ngomong, pria itu mirip sekali dengan Kak Sanzu"

"Kenapa begitu?"

"Walaupun tidak terlihat jelas, namun aku yakin disudut mulutnya itu adalah bekas luka" ujar Senju lalu meneguk Bir kaleng

"Hanya perasaan mu saja... Tapi aku khawatir pada wanita itu, apa dia mengalami kekerasan dalam rumah tangga?"

"Mungkin saja, Lehernya terdapat bekas cengkraman loh. Lalu di bahu nya juga terdapat bekas gigitan dan juga bekas cupang" ujar Takeomi yg tiba tiba saja muncul

"Iya kan!? Kita harus melaporkan ini ke pihak berwajib" ujar Akira hendak beranjak dari duduknya namun malah ditarik lagi oleh Senju

"Khawatir itu boleh., Tapi kita kan tidak tau kebenaran nya, bagaimana jika pria itu menyelamatkan perempuan itu dari pemerkosaan?" Ujar Senju dengan wajah serius

"Senju benar Akira, lagian walaupun kita tidak melaporkan ke pihak berwajib, aku yakin akan ada banyak orang yg melaporkannya. Toh video itu sedang trending se Jepang" ujar Takeomi lalu memeluk Akira

"Hum... Iya sih, yah semoga saja wanita itu baik baik saja" ujar Akira lalu memeluk suaminya, Takeomi. Senju yg menjadi nyamuk pun beranjak dari duduknya dan segera kembali ke kamarnya dengan wajah kesal.

.
.
.
.
.
.
.

"Aku yakin itu Name!! Kau juga dengar kan pria itu meneriaki Name?!
Sialan!!" Teriak Izana sambil menghempaskan semua barang yang ada di atas meja.

"Rambut pink dengan telinga yang ditindik.. persis dengan foto Sanzu yang didapatkan oleh anak buah kita"
Ujar Kakucho sambil memunguti barang barang yang berserakan di lantai

"Name terbaring lemas seperti itu.. syaiton!! Apa yg telah kau perbuat Sanzu!?" Umpat Izana masih melempari barang barang

"Tenang lah Izana, aku sudah menanyai kenalan ku, kebetulan dia adalah pemilik salah satu rumah sakit di kota Yokohama, barang kali Name ada Disana"

absolutely mineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang