akhiri

875 142 14
                                    

Kesialan menimpa Chifuyu, ia terpisah dari Baji dan kini malah harus berhadapan dengan Haitani Rindou.

"Biar ku selesaikan ini dengan cepat" ujar Rindou lalu detik berikutnya ia sudah berada dibelakang Chifuyu, dengan lihai ia mematahkan tangan dan juga kaki Chifuyu seolah olah seperti sedang mematahkan keripik kentang.

Kini Chifuyu terbaring sambil menjerit kesakitan, ia lanjut mengejar Baji. Ia sedikit ragu apakah ia bisa mengalahkan Baji seorang diri tanpa bantuan sang kakak? Tapi ia tetap berfikir positif kalau ia bisa mengalahkan Baji.

DUAGH

Sebuah tendangan mengenai pelipis Rindou, kini ia terjatuh dan langsung kehilangan kesadarannya. Pelakunya tidak lain adalah Izana

"Izana! Kau berlebihan"

"Berisik Kakucho! Cepat kejar Sanzu" teriak Izana langsung meninggalkan Kakucho yg tengah menggoyang goyangkan tubuh Rindou,. Namun karena tidak ada respon, ia kembali mengejar Izana.

Namun tiba tiba saja mereka dikepung oleh ratusan anggota geng motor. Kakucho tidak habis pikir kenapa sulit sekali menangkap Sanzu

"Izana, pergilah duluan. Aku akan menghabisi mereka"

"Kau akan mati jika melawan mereka semua, kita serahkan saja pada Baji" ujar Izana, atensinya tertuju pada Terano yg tersenyum ke arahnya

"Aku akan menghabisi orang itu, kau habisi si mochi. Kau bisa kan?"

"Tentu saja"

.
.
.
.
.
.
.

Sanzu terus berlari, ia sedang tidak mood utk berkelahi. Pikirannya hanyalah menemukan Name dan membawanya kabur. Sanzu menoleh ke belakang, terlihat jelas Baji masih mengejarnya dengan sebuah tongkat besi ditangannya

"Serem amat" gumam Sanzu lalu merogoh saku celananya, dan

DOR DOR DOR

Ia menembak 3 buah peluru pada Baji, Baji langsung terjatuh dengan darah yg bercucuran dari tubuhnya, teriakkan para orang mulai terdengar. Sanzu hanya mendengus sebal lalu lanjut berlari.

Kini ponselnya berdering, masih enggan menghentikan lariannya, Sanzu mengangkat panggilan tsb dan menempelkannya pada telinganya.

Raut ekspresi Sanzu yg tadi datar berubah menjadi senang kala mendengar kabar baik dari anak buahnya,. Ia menghentikan lariannya lalu menoleh ke salah satu gedung tua yg terlihat jelas dari arah Sanzu kini berdiri.

"Ketemu kau Name" gumamnya sambil tersenyum sumringah

"Hentikan Sanzu!" Teriak Takeomi sambil menghentikan motornya. Disusuli oleh beberapa anggota black dragon lainnya.

Sanzu hanya mengernyit sambil tersenyum

"Kita akhiri malam ini juga!"
Teriak Sanzu

.
.
.
.
.

Infus yang menempel pada tangan Name ditarik dengan paksa sehingga meneteskan darah pada Tangan Name, semua alat medis yg menempel pada tubuh Name dicabut paksa oleh Sanzu yg tengah dikejar oleh waktu.

Ia segera mengangkat tubuh Name dan mulai berlari membawa Name yg masih tidak sadarkan diri. Kepala Sanzu berceceran darah, begitu juga dengan kakinya yg berjalan dengan tidak benar

"Haha, sialan kau Takeomi. Lagi lagi menghalangi ku" gerutu Sanzu sambil menuruni anak tangga dengan beban berat ditangannya.

Ia tersenyum melihat wajah Name yg tengah tidak sadarkan diri, terlihat begitu ayu dimatanya.

absolutely mineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang