Izana meneriaki nama Senju berkali kali, setelah melompat dari lantai 2. Tiba tiba saja Senju tertembak tepat dibagian dada. Izana langsung membawa Senju keluar dari kobaran api dan menghajar habis habisan pelaku yg menembaki Senju.
"Senju! Bangunlah!" Pekik izana sambil menggoyang goyangkan tubuh Senju, sedangkan Senju hanya menatap Izana dengan sayu sayu
"Izana., Tujuan mereka pasti Kak Name., Ini pasti ulah Sanzu"
"Jgn berbicara dulu, lukamu parah"
"Tinggalkan aku, cari Kak Name"
"Hah? Kita cari bareng"
Senju menggelengkan kepalanya dengan lemas lalu menatap manik ungu milik Izana
"Jaga kak Name untukku ya, dia adalah kakak sekaligus ibuku" ujar Senju sambil tersenyum.
"Senju..."
"..."
"HOI! SENJU!!"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Name terbangun dari pingsannya, ia menatap ke sekelilingnya, ia sedang berada di ruangan yg asing.
Name melihat ke arah telapak tangan kanan milik Name yg sudah di perban, begitu juga dengan telapak kaki kanan milik Name yg sudah diobati dengan baik.
'Astaga! Ini bukan saatnya aku melamun, aku harus menghubungi polisi' batin Name lalu mengubah posisinya menjadi duduk.
Ia kaget melihat sosok lelaki dengan rambut berwarna merah muda tengah tertidur di sebelah Name, sambil memeluk Guling sehingga wajahnya tertutup sebelah
'pria ini kambe Daisuke san, orang yg kemarin membelikan ku buket bunga dan juga buket cokelat, Kenapa dia disini dan juga bertelanjang dada!?'
Batin Name lalu memeriksa pakaian dalamnya, untunglah masih sama. Walaupun pakaian nya berbeda, Name dengan hati hati mencoba turun dari ranjang, Namun tangannya malah berdenyut hebat membuat Name meringis kesakitan.
Akibatnya.., lelaki yg tengah tertidur itu terbangun dan menatap Name dengan lekat
Name reflek menjauhkan dirinya dan malah terjatuh dari ranjang.
Berikutnya mata Name terkejut bukan main, pasalnya pria yg ia kenal sebagai 'kambe daisuke' memiliki bekas luka yg sama dengan milik adiknya. Sanzu haruchiyo
"sanzu??" Tanya Name sedikit bergemetaran. Sedangkan Sanzu hanya tersenyum lalu mengangkat tubuh Name kembali menaiki kasur
"Maaf anak buah ku sedikit kasar, tapi tidak apa apa. Karena aku sudah memanggil dokter utk mengobati lukamu. Jadi kau akan baik baik saja" ujar Sanzu lalu mengelus elus rambut bersurai hitam milik Name yg tergerai bebas tanpa karet ataupun jedai.
Name menepis tangan Sanzu lalu menendang nya hingga ia terjatuh dari ranjang
"Jangan mendekat!! Apa kau yg merencanakan ini semua!??" Pekik Name lalu beranjak dari kasurnya, sedikit oleng namun kembali menyeimbangkan tubuhnya
"Kak, kau harus beris-"
"jawab aku!"
Sanzu terdiam, lalu tersenyum dengan rona merah muda diwajahnya
"Iya, nah kak. Baringlah lagi, tubuh kakak masih belum pu-"
BUAGH
Tinju Name mendarat di wajah Sanzu, ia pun langsung berlari sekuat tenaga lalu mengunci Sanzu dari luar. Ia pun terus berlari lalu menuruni anak tangga dengan hati hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
absolutely mine
RomanceSanzu X Reader ⚠️Incest -tidak berhubungan dengan anime/manga "Kalau aku mengecat rambut ku bewarna hitam ,Kalau aku lebih tinggi, bulu mataku tidak selentik ini, dan rambut ku pendek apa kau akan menyukai ku??" Tanya nya masih dengan air mata yg me...