Penculikan

1.4K 188 23
                                    

Name tengah duduk termenung di tepi ranjang milik Takeomi. Mendengarkan semua Omelan Takeomi dgn ponsel ditangannya

"Apa maksud mu tidak ada petunjuk!? Jelas jelas aku sudah bilang kalau kami diawasi bahkan pelakunya melihat tubuh kedua adik perempuan ku!" Pekik Takeomi pada ponsel genggamnya

"Iya pak, tapi jika hanya kamera saja yang menjadi petunjuknya, kami tidak akan bisa mene-"

"Halah Bacot!!" Potong Takeomi lalu mematikan ponselnya sambil menyesap rokok yg entah sudah ke berapa. Ia menggaruk kasar rambutnya karena frustasi lalu menghampiri Name yg masih shock.

"Name! Jangan khawatir, kakak akan melindungi mu dan Senju" ujarnya lalu memeluk tubuh Adiknya yg sedikit gemetaran. Name membalas pelukan Takeomi dengan lembut.

Kalimat 'kakak' yg dilontarkan oleh Takeomi membuat hati Name lebih tenang

Sedangkan Izana hanya menatap ke 4 kamera yg ia temukan di kamar Name, WC, Teras, dan juga dapur.

"Bajingan ini akan kuhabisi" gumamnya sambil menggenggam kuat salah satu kamera tsb hingga pecah

******

Sanzu tersenyum melihat layar hp nya yg kini hanya berubah menjadi hitam. Ia bangkit dari Sofanya lalu berjalan keluar dari ruangannya

"Udah selesai nangisnya?" Tanya Rindou yg sedari tadi menunggu Sanzu keluar dari ruangannya

"Berisik. Kalau kau lawan kurokawa, siapa yg akan menang?"

"Bodoh, tentu saja Izana. Yang bisa mengalahkan Izana hanyalah Mikey" jawab Rindou memutar bola matanya dengan malas.

Sanzu terkekeh mendengar jawaban yg dilontarkan dari mulut Rindou

"Kau benar, jika 1 lawan 1 dengan Izana kita semua tidak akan bisa menang. Tapi jika puluhan orang mengkeroyoki Izana pasti dia akan kalah"

"Oh? Kali ini apa lagi yang kau rencanakan Sanzu?"

"Aku sudah tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Aku akan menghabisi semuanya secara langsung, lalu menculik Name" ujar Sanzu sambil nyengir.

Seketika bulu kuduk Rindou berdiri tegap, ia merinding namun suka melihat sisi Sanzu yg begini, senyuman malas Rindou di lemparkan pada Sanzu

"Dasar gila, aku akan membantu mu" ujarnya

"Haha, baiklah. Aku akan memulainya sekarang juga"

"Serius? Mendadak sekali"

"Justru itu bagus, disaat mereka tengah panik dan bingung, disitulah sebuah celah muncul"

"Terserah kau saja"

***

"Kakucho, jaga name dengan benar" perintah Izana pada pelayan sekaligus sahabatnya. Kakucho Hitto

"Baiklah, aku akan mengantar Name ke kediaman Sano dengan selamat" ujar Kakucho lalu mulai menyalakan mesin mobilnya

"Izana, jaga kak Takeomi dan juga Senju ya" pinta Name dari balik jendela mobil.

Izana hanya mengangguk lalu mengelus pelan kepala Name

"Iya, serahkan padaku. Lalu, jangan terlalu khawatir dengan persoalan ini. Aku dan Akashi berjanji akan menyelidiki ini sampai tuntas"

absolutely mineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang