Baji

872 155 33
                                    

"Minggir atau kutendang"

"..."

"..."

"..."

"Pfft! Kau dengar itu Kisaki!? Hahaha!! Dia pikir dia Mikey?" Tawa Hanma sambil menepuk nepuk punggung Kisaki. Name melangkah kan kakinya guna memperkecil jarak antaranya dengan Hanma dan Kisaki.

Langkah kaki Name terhenti lalu menatap Hanma dengan datar

"Kenapa? Katanya mau nendang?" Tanya Hanma sambil membungkukkan badannya

*Mentang mentang tinggi, gangguin orang sembarangan

Name pun dengan sekuat tenaga menendang biji Hanma hingga mata Hanma memutih tidak lupa dengan senyumannya. Alhasil Hanma tersungkur di lantai dengan badan kejang kejang. Kisaki membelalakkan matanya tidak percaya bahwa Hanma akan dikalahkan dengan cara seperti itu, berikutnya Name kembali menendang biji Kisaki lalu mendorong mereka berdua kedalam toilet lalu menguncinya dari luar dan berlari meninggalkan mereka.

.
.
.
.
.
.
.
.

"Cepatlah Kakucho! Kalau begini terus Name akan dibawa lari oleh Sanzu!" Teriak Izana sambil mengguncang guncangkan tubuh Kakucho yg sedang sibuk mengemudi

"Kau pikir Yokohama dan Tokyo itu dekat hah!? Duduk lah tenang hingga kita sampai di stasiun kereta api Izana!"

"Bagaimana aku bisa duduk dengan tenang!? Akhirnya kita mengetahui keberadaan Name! Kau mau aku membiarkan Name kembali bersama Sanzu lagi?"

"Aku tau itu, tapi tenanglah! Kau berteriak seperti monyet pun tetap tidak membantu apa apa"

Izana terdiam mendengar perkataan Kakucho, pada akhirnya ia hanya mendengus sebal dan menatap ke jendela sebelahnya.

.
.
.
.
.

Nafas Name menggebu², ia berlari ke tempat keramaian masih dengan pakaian pasien dan juga kaki telanjang.

'Polisi, polisi, polisi, polisi' batin Name sambil mencari cari dimana kantor polisi terdekat,. Mata Name berbinar kala melihat Kantor polisi yang berada di seberangnya. Ia pun berlari kesana dengan netra berkaca kaca
Tidak peduli bagaimana tatapan orang orang melihat gaya berpakaian Name yang seperti gembel.

Salah satu polisi terkejut melihat penampilan Name yang kacau, Air mata nya kini membasahi pipinya hingga dagu. Tangannya bergetar hebat kala memikirkan kalau ia akan pulang ke rumahnya, pulang ke sisi Izana dan yang lainnya.

"To-tolong aku, a-aku dise-sekap dan di perkosa" ucap Name sambil menangis dan meremas kuat baju salah satu petugas Disana

"Astaga! Biadab sekali orang itu, Nona tenanglah! Kami akan melindungimu dari orang tsb" ujar salah satu petugas wanita lalu memeluk Name yang masih menangis.

Setelah selesai menenangkan diri, Atensi Name tertuju pada salah seorang pria mirip dengan Limbad. Name menatap pria itu lebih fokus.

"Kau Keisuke bukan?? Temannya Manjiro" tanya Name masih dengan mata sembabnya menghampiri Baji yang tengah dimarahi oleh petugas

"Hah? Kau siapa? Pemilik mobil yang ku bakar?"

"Bukan, Ini aku Name!"

Baji mengernyit heran melihat Name, Name yg Baji ketahui sudah lama meninggal. Bahkan Baji juga hadir di acara pemakaman Name. Tidak mungkin seseorang yang sudah mati hidup lagi

"G kenal. Skip"

"Akashi Name! Aku Akashi Name!"

Baji langsung berjalan mendekati Name dan mencengkram kerah baju Name, petugas yang melihat hal tsb langsung berlari dan mencoba menenangkan Baji, namun malah dipukul

"Dengar nona, aku tidak tau kau tau darimana tentang aku ataupun perempuan bernama Akashi Name. Sekali lagi aku mendengar nama itu keluar dari mulutmu. Aku akan menghajar mu, tidak peduli jika kau adalah seorang perempuan" Ancam Baji dengan raut wajah emosi. Name hanya menelan ludahnya secara kasar lalu memberanikan menatap manik cokelat milik Baji

"Aku serius, aku Akashi Name. Keisuke.. kau ingat tidak? Waktu kau SD kau pernah tercebur kedalam got saat pertama kali belajar mengendarai motor. Waktu itu aku dan Shinichiro san sangat panik melihat mu" Ujar Name

Baji membelalakkan matanya, pasalnya yang mengetahui hal memalukan tsb hanyalah Shinichiro dan Juga Name. Namun Baji masih menyangkal bahwa perempuan di depannya ini adalah Name. Meskipun wajah mereka mirip, tapi yang namanya orang yang sudah meninggal bahkan dikubur tidak akan hidup lagi.

"Keparat, aku tidak tau kau mengetahui itu darimana! tapi jika sekali lagi kau mengatakan kalau kau adalah Akashi Name!! Aku benar benar akan menghajar mu!" Pekik Baji lalu menghempaskan Name hingga terjatuh di lantai.

Suasana ruangan tsb langsung ricuh, bahkan para petugas kini mulai beramai ramai menghentikan Baji yang mengamuk.

Namun aksi Baji terhenti kala melihat leher Name yang terdapat bekas cekikan dan juga tanda kissmark. Seketika Baji merasa iba melihat perempuan didepannya ini. Namun tetap saja ia emosi karena perempuan ini sembarangan menggunakan nama kenalannya yang sudah lama meninggal.

"Aku tidak mati.. aku tidak pernah mati, yang kau lihat di pemakaman itu bukanlah aku Keisuke, aku disini" gumam Name dengan mata berkaca kaca.

"Tolong aku Keisuke, aku tidak mau bertemu Haruchiyo, kau pernah berjanji pada Shinichiro bukan kalau kau akan melindungi ku karena kau pernah secara tidak sengaja menabrak ku dengan motor hingga patah tangan" Ujar Name yg kini kembali berdiri dan menatap Baji

Baji menelan ludahnya secara kasar, ia ingin menolak mempercayai semua ucapan wanita tsb, namun sedari tadi wanita itu menyebutkan beberapa hal yang hanya diketahui Baji ataupun Shinichiro. Bahkan wanita itu menyebut nama salah satu dari adik nya.

"Kalau kau benar adalah Kak Name yang aku kenal, beri tahu aku.. di ulang tahun ke 10 Mikey, kado apa yang aku berikan untuknya? Kalau kau memang Kak Name, kau pasti mengetahuinya karena kau juga hadir di pesta ulang tahunnya waktu itu" tanya Baji lalu memasukan kedua tangannya kedalam saku celana

Name mencoba mengingat ingat, ia memang ingat menghadiri acara ulang tahun Mikey yang ke 10, namun itu sudah lama sekali. Sekitaran 11 tahun lebih yang lalu. Tentu saja ia tidak terlalu mengingatnya

"Uhm... Kalau tidak salah Keisuke memberikan Manjiro sebuah celana dalam dengan gambar Kamen raider" jawab Name sedikit ragu.

Baji mengedipkan matanya berkali kali, tidak percaya bahwa gadis itu menebak nya dengan benar.

"Seriusan!? Kau seriusan kak Name!? Yang ditinggal mati oleh Shinichiro lalu setahun kemudian berpacaran dengan adik tirinya, kurokawa Izana!?" Pekik Baji sambil menunjuk nunjuk Name. Name hanya mengangguk angguk.

Baji memeluk Name dengan erat, sedangkan petugas dan juga pengunjung di ruangan tsb hanya dapat menatap mereka berdua dengan heran. Padahal tadi bertengkar? Sekarang malah berpelukan?

"Hohoho, aku jadi teringat waktu aku bertemu dengan mu di panti pijit. Dan disinilah kita, menjadi sepasang suami istri" ujar seorang kakek kakek pada istrinya yg sedang duduk disebelahnya

"Hentikan ah! Memalukan sekali haha, cinta bersemi semi di kantor polisi. Indahnya masa muda" jawab istrinya sambil senyam senyum menatap Name yg tengah di peluk oleh Baji

"Bu-Bukan! Dia adikku!!" Pekik Name dengan wajah merona, sedangkan Baji hanya semakin mendusel dusel ke leher Name, sejak kecil ia memang menyukai aroma Name. Oleh sebab itu ia sering memeluk Name dan akhirnya dipukuli oleh Shinichiro yang cemburu melihat gadis pujaan hatinya di peluk oleh pria lain, terlebih lagi pria tsb adalah teman dari adiknya.

"Keisuke, hentikan. Aku mau bicara serius" ujar Name sambil mendorong tubuh Baji

"Hah? Oh iya maaf, aku terlalu senang mengetahui kalau kau masih hidup" jawab Baji sambil menggaruk garukan tengkuknya. Name hanya tersenyum menatap Baji.









"Baiklah, apa yang mau kau bicarakan kak Name?"











absolutely mineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang