Pacaran?

1.5K 240 5
                                    

Name tersedak saat mengunyah biskuit, lalu segera meminum teh dengan cepat.

"Maaf? Bisa diulangi sekali lagi?" Tanya name dengan wajah merona

"Ayuk pacaran" jawab Shinichiro yang juga sedang mengcosplay jadi kepiting rebus

"Y-yaudah, mo-mohon kerja samanya" jawab name sambil menggaruk pipinya

"Iya, mohon kerjasamanya juga, Nam- ah maksudku, sayan-"

"Name saja! Sayang itu sedikit menggelikan" potong name masih dengan wajah merona.

"O-oh, baiklah, Name"

"....."

"...."

Canggung, baik name ataupun Shinichiro masih berpura pura sibuk dengan ponselnya, Emma yg melihat itu hanya menggeleng geleng kan kepalanya

"Lapar? Mau makan diluar?"

"Ah tidak, aku sudah kenyang makan biskuit ini, Biskuitnya enak sekali" jawab name

"Hm? Syukurlah kau menyukainya, yg membuat biskuit ini adalah aku dan Emma!"

"Pembohong! Kau hanya menghabiskan nya saja!!" Pekik Emma dari balik kamarnya. Name hanya tertawa melihat kelakuan Shinichiro yg seperti anak anak.

"Nah name, kini karena kita berpacaran, aku ingin kau lebih terbuka padaku. Jadi? Kenapa dengan hansaplast itu? Aku penasaran dari tadi"

Name hanya terdiam, lalu mengunyah biskuit dan menatap gelas yg sudah kosong.

"Ah, tehnya habis? Biarku isi ulang" Shinichiro mengambil gelas Name lalu berjalan menuju dapur, name kini semakin gelisah. Ia takut Shinichiro jijik dan menjauhinya. Ia kemudian segera mengemasi barang² nya bermaksud utk kabur, namun di cegat oleh Shinichiro

"Sudah kuduga kau mau kabur" ujarnya sambil meletakkan gelas berisi teh di meja tamu.

"Apa itu benar² tidak bisa diberitahukan? Maaf, kau boleh tidak membicarakannya denganku"

"B-bukan seperti itu, aku ingin sekali memberi tahumu, karena aku belum sama sekali memberi tau siapa pun. T-tapi aku takut Shinichiro san jijik padaku lalu-"

"Tarik nafas dalam dalam name, Tenanglah. Apapun yang terjadi aku tidak akan membencimu ataupun jijik denganmu" ujar Shinichiro dengan lembut, kini name meneteskan air matanya, ia menangis tersedu², Shinichiro memeluk name dengan erat sambil menepuk² punggung name dengan pelan.

Ia lalu menatap ke arah dapur, melihat Emma dan Mikey yg menatap Shinichiro dengan tatapan maut, seolah² menjudge Shinichiro adalah laki laki brengsek yang membuat seorang gadis cantik seperti name menangis. Shinichiro hanya menggeleng cepat lalu mengisyaratkan mereka berdua pergi meninggalkan name dan dirinya berduaan saja.

"Name, mau pindah ke bengkel ku? Kau bisa menangis dengan puas" usul Shinichiro, namun hanya dibalas dengan name yg menggelengkan kepalanya, lalu menarik nafas dan berkata

"Tidak perlu, disini saja Shinichiro san"

















- Kini angin malam sedang menerbangkan beberapa helai anak rambut name, kini matanya benar benar merah dan juga suaranya yg terdengar seperti orang pilek, ia sudah menceritakan semuanya pada Shinichiro, dan benar saja. Shinichiro tidak jijik pada name, ia malahan mengecup bekas kissmark buatan Sanzu sambil mengatakan

"Mulai sekarang ingatlah bahwa aku yg membuat ini, jangan memikirkan Sanzu, bagian mana lagi Sanzu menyentuhmu? Biar aku hilangkan bekasnya" ujar Shinichiro sambil nyengir. Membuat name semakin luluh dibuatnya

"Name? Mau pulang ke rumah Hayakawa atau ke rumahmu?" Tanya Shinichiro sedikit mengencangkan suaranya akibat berisiknya suara kendaraan berlalu lalang

"Em.., rumahku saja, aku tidak bisa menghindari Sanzu selamanya, dan juga tidak bisa menyusahkan Akira Chan terus menerus"

"Gadis pintar, pegangan erat, aku akan mengebut kan motor ku"

Name mengencangkan pelukannya pada Shinichiro, kini mereka berdua sedang larut dalam pikiran masing²








absolutely mineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang