Bagaimana kalau lain kali kita pergi menonton sirkus yang sedari dulu membuatmu penasaran?
Dan juga lain kali kita antarkan surat-surat berharga yang setiap malam engkau tulis dengan penuh harap.
Nah aku baru ingat, tampaknya lain kali juga ku ajak kau memetik lampion merah di pusat kota.
Lain kali saja ya?
Mungkin dengan lain kali, kita akan disini sedikit lebih lama.
-Alif
KAMU SEDANG MEMBACA
Lamunan Dua Dini Hari
PoetryDirajutnya berbait-bait syair perihal cinta dan benci. Dijadikannya sekat-sekat tinggi dihadapan semesta dan seisinya. Dan kepadanya ia kembali dengan penuh sesak, membawa serpihan perasaan yang dijadikannya api. Dan pula kepada api, ia kembali kep...