Arang Dalam Wajan

48 17 0
                                    

Terselip kepada pijar arang dalam wajan
Redup gemerlap yang kini pudar
Hingga perlahan, takluk oleh malam
Takluk lah gemerlap, ciut nyalinya
Kini tak lebih dari seonggok gelap

Remang-remang kini kesepian,
Menanti pijar diantara tiang lampu jalan
Dalam harap cemas, gugup nan khawatir
Pijar tak kunjung menunjukkan
Batang arang dengan selipan pesan, bara dan luka

Angin malam hanya mampu menggetar;
Hah! Aku bukan lentera sahut remang
Pada angin yang hendak menaklukannya
Bak malam yang lalu lenggang meredup pijar

Tak lama hujan datang,
Pijar bara segera redup,
Begitu pun Terang lentera perlahan padam
Begitu pula luka pada langit
Menganga sudah terbasuh awan,

Mari arungi malam
menuju fajar,
takdir yang lebih beradab
Dari malam yang sungguh biadab

-Alif

Lamunan Dua Dini HariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang