aku pulang kepadamu,
seperti pemudik yang rindu pada kampung halamanku susuri jalan jauh, penuh liku dan tanjakan
dan ketika ku tiba nanti, engkau akan ku tunggudi lapangan bola desa, dimana dulu ku lempar sebuah manggis, dan jatuh tepat di kepalamu
dan ketika matahari terbenam, aku akan kembali menunggu, seperti satpam yang sedang berjaga malam,
didepan gerbang masjid setelah ibadah maghrib, engkau akan ku tungguaku ingin sekali mengulang waktu,
pada bulan dan tahun-tahun kemarin,
pada seratus satu minggu yang lalu,
pada alasan-alasan yang ku karang demi bisa bertemu denganmu,
pada sebab dan akibat, aku menunggudan sekarang aku ingin pulang,
dan mengulang seratus satu minggu yang lalu-Alif
KAMU SEDANG MEMBACA
Lamunan Dua Dini Hari
PoetryDirajutnya berbait-bait syair perihal cinta dan benci. Dijadikannya sekat-sekat tinggi dihadapan semesta dan seisinya. Dan kepadanya ia kembali dengan penuh sesak, membawa serpihan perasaan yang dijadikannya api. Dan pula kepada api, ia kembali kep...