Jatah do'a ku telah habis, Tuhan pun bosan mendengar do'a yang tak henti menyandingkan namaku dan namamu.
Barangkali, nama ini tak sengaja lalu, Bukan untuk singgah, namaku hanya sekedar tamu di singgasana megah yang terukir diatas namamu.
Untuk apa lagi kita tunggu, bukankah yang lalu telah berlalu?
Atau kini dikau sedang merajut liku baru? Dilanda rindu?
Omong kosong, Kau pasti malu.Mana mungkin kau jatuh hati pada daku yang terlalu pulau sedang dirimu penuh dengan kilau
Lupakan saja hujan rintik dan kita di penghujung tahun waktu itu.
Yang lalu biarlah berlalu,
Dari awal memang tiada aku dalam do'a - do'a mu.
-Alif
KAMU SEDANG MEMBACA
Lamunan Dua Dini Hari
PoetryDirajutnya berbait-bait syair perihal cinta dan benci. Dijadikannya sekat-sekat tinggi dihadapan semesta dan seisinya. Dan kepadanya ia kembali dengan penuh sesak, membawa serpihan perasaan yang dijadikannya api. Dan pula kepada api, ia kembali kep...