Mana mampu ku kejar tiap percik sesal yang kau tinggalkan di sudut-sudut halaman kota tua ini.
Apalagi menanggung resah yang tak kunjung kau sudahi.
Sial!
Pikir mu terlalu rumit,
Bagaimana bisa ku ukir dengan bait-bait.Ah!
Dirimu terlalu sulit untuk ku mengerti, bagai
Teori runyam yang diutarakan oleh orang-orang mati.-Alif
KAMU SEDANG MEMBACA
Lamunan Dua Dini Hari
PoesíaDirajutnya berbait-bait syair perihal cinta dan benci. Dijadikannya sekat-sekat tinggi dihadapan semesta dan seisinya. Dan kepadanya ia kembali dengan penuh sesak, membawa serpihan perasaan yang dijadikannya api. Dan pula kepada api, ia kembali kep...