Kini berdegup dengan ritme yang Berbeda.
Kehendak hati
Perlahan kehilangan arti.Namun
Telapak terus menggenggam tiada Henti.Kita bertahan
Entah karena loyalitas atau formalitasWalau
Garis penghubung antara aku dan kau
Perlahan memudar, menjadi garis BatasHingga
Kita tak lagi saling peduliHingga
Kita memilih untuk pergiHingga
Tiba waktu dimana semua tak lebih Dari sekedar cerita fiksi.Tampaknya
Dewi keberuntungan sedang berpihak Padaku.
Beruntung, kau tak lebih dari sekedar Masa lalu.
-Alif
KAMU SEDANG MEMBACA
Lamunan Dua Dini Hari
PoezjaDirajutnya berbait-bait syair perihal cinta dan benci. Dijadikannya sekat-sekat tinggi dihadapan semesta dan seisinya. Dan kepadanya ia kembali dengan penuh sesak, membawa serpihan perasaan yang dijadikannya api. Dan pula kepada api, ia kembali kep...