Segelas Teh Kamomil

10 1 0
                                    

Sekali lagi, ku seduh segelas teh kamomil yang kala itu dititipkan ibu.

Satu gelas kamomil dan ingar-bingar mentari, ku tatap keduanya seakan menerka-nerka;

Apakah hujan yang menari diatas atap pagi ini, atau memang sembab dikedua belah pipi.

Dengan berat hati, ku hela nafas panjang.

Untuk apa aku menerka pertanyaan retoris, jika sesungguhnya, memang kita yang sedari awal tak pasti.

-Alif

Lamunan Dua Dini HariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang