Kita berpijak tepat diatas panggung retorika
Diatas sini tak lebih dari sekedar imaji semu, terpampang jelas di sepetak layar sandiwara.
Sungguh naif bukan kepalang, aku perlahan terbuai akan kepura-puraan, semakin larut dalam sandiwara semu,
ku nikmati tiap detik tak berarah dengan gadis berparas indah di seberang sana.Lantas bagaimana dengan dirimu?
Ah! Tentu kau tak peduli,
Aku tak lebih dari sekedar penonton di panggung semegah mu,
Masih banyak aku-aku lain yang lalu lalang mengantri.Kepalang kandas, semoga panggung-panggung palsu mu runtuh hingga puing berserak tak bersisa.
Hingga tiada memori tertinggal kala panggung itu lebur diatas tanah.Kita pura-pura mencinta
Mengenal lewat sepetak layar sandiwaraTepat
Diatas panggung
Retorika.
-Alif
KAMU SEDANG MEMBACA
Lamunan Dua Dini Hari
PoetryDirajutnya berbait-bait syair perihal cinta dan benci. Dijadikannya sekat-sekat tinggi dihadapan semesta dan seisinya. Dan kepadanya ia kembali dengan penuh sesak, membawa serpihan perasaan yang dijadikannya api. Dan pula kepada api, ia kembali kep...