Lebam Biru

101 17 3
                                    

Langit malam ini jatuh
Dan juga aku, yang malam ini mengurai peluh
Pantulan cahaya dari spion kanan, kita yang tertawa lepas diantara puluhan pengendara lelah di pelipir jalan
Ingin rasaku menghitung dari satu hingga sembilan puluh.
Dan menunggu, di puluh berapa, kau berhenti berkeluh

Bukankah telah ku janjikan?
Bahwa nanti lebam mu akan ku basuh
Bukan dengan air keruh
Tapi dengan peluh,
Dan segala asuh
hingga lebam mu sembuh
Dan kala kau merasa jenuh
Aku akan menunggu
kembali pilu
dan lebam biru

-Alif

Lamunan Dua Dini HariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang