Langit malam ini jatuh
Dan juga aku, yang malam ini mengurai peluh
Pantulan cahaya dari spion kanan, kita yang tertawa lepas diantara puluhan pengendara lelah di pelipir jalan
Ingin rasaku menghitung dari satu hingga sembilan puluh.
Dan menunggu, di puluh berapa, kau berhenti berkeluhBukankah telah ku janjikan?
Bahwa nanti lebam mu akan ku basuh
Bukan dengan air keruh
Tapi dengan peluh,
Dan segala asuh
hingga lebam mu sembuh
Dan kala kau merasa jenuh
Aku akan menunggu
kembali pilu
dan lebam biru-Alif
KAMU SEDANG MEMBACA
Lamunan Dua Dini Hari
PoetryDirajutnya berbait-bait syair perihal cinta dan benci. Dijadikannya sekat-sekat tinggi dihadapan semesta dan seisinya. Dan kepadanya ia kembali dengan penuh sesak, membawa serpihan perasaan yang dijadikannya api. Dan pula kepada api, ia kembali kep...