Cemas ku menari-nari tak karuan.
Diselingi deru derai dan degup debar kencang.Ia bercakap dengan bahasa yang tak tersampaikan.
Juga pula melukis diatas kanvas yang tak tergambarkan.Lalu ku pertanyakan perihal gelisah kepada cemas yang hendak meletakkan jari jemari dinginnya tepat diatas segumpal nadi yang dititipkan oleh tuhan.
Cemas tak berkilah,
Yang ku terima bukanlah jawaban, melainkan hening, lalu tawa-tawa kecil, tangis sendu tak berirama, hingga kembali hening.Sunyi, senyap, cemas ku bahkan tak berani untuk sekedar berbincang-bincang.
Ia kini hanya berputar-putar kebingungan.
Masih diselingi deru derai dan degup debar kencang.-Alif
KAMU SEDANG MEMBACA
Lamunan Dua Dini Hari
PoetryDirajutnya berbait-bait syair perihal cinta dan benci. Dijadikannya sekat-sekat tinggi dihadapan semesta dan seisinya. Dan kepadanya ia kembali dengan penuh sesak, membawa serpihan perasaan yang dijadikannya api. Dan pula kepada api, ia kembali kep...