Matanya lautan, dan aku pelaut naif yang nekat menerpa badai.
Dari kali pertama bersua, bulat sudah tekad untuk mengarungi nya.
Persetan angin kencang, ombak tinggi, maupun legenda laut.
Ah, tanpa kompas dan rakit pun masih nekat aku sanggupkan.
Jangankan tersesat, terdampar pun aku ikhlaskan.
-Alif
KAMU SEDANG MEMBACA
Lamunan Dua Dini Hari
PoesíaDirajutnya berbait-bait syair perihal cinta dan benci. Dijadikannya sekat-sekat tinggi dihadapan semesta dan seisinya. Dan kepadanya ia kembali dengan penuh sesak, membawa serpihan perasaan yang dijadikannya api. Dan pula kepada api, ia kembali kep...