32. Jagiya

2.5K 242 108
                                    

"Jagiya."

"Oh, sudah pulang ternyata."

Percakapan dari dua lelaki yang sudah saling menjalin hubungan bertahun-tahun itu membuat gempar banyak jiwa dan raga. Jeritan anak muda di sosial media dapat terdengar walau hanya dituangkan dalam media tulis. Banyak hati dibuat meleleh oleh percakapan kecil dari dua insan yang saling jatuh hati itu.

Panggilan yang lolos dari bibir Soonyoung itu keluar secara spontan. Saking menjiwai acara variety show yang bertemakan relaksasi itu membuat Soonyoung lupa kalau di sekitar mereka masih ada kamera. Namun itu tidak membuat ia gusar kemudian karena pada dasarnya penggemar mereka sudah tahu kebiasaan Soonyoung memanggil Jihoon.

Jagiya.

Panggilan itu memang dikhususkan untuk Jihoon yang berstatus sebagai pemilik seluruh hatinya. Itu hanya satu panggilan saja, masih banyak panggilan manis lainnya yang sering Soonyoung utarakan pada Jihoon. Woozi baby misalnya.

Bagaimana pun Soonyoung benar-benar menyayangi Jihoon. Kadang rasa sayangnya itu menimbulkan rasa ingin terus memberikan secercah afeksi pada Jihoon yang kadang membuat ia jengkel sebab Soonyoung suka lupa tempat dan waktu hingga Jihoon sering sekali melotot ke arahnya untuk sedikit saja melonggarkan kegiatannya dalam memberikan afeksi pada Jihoon.

Namun, ada hal tidak terduga terjadi. Mungkin Jihoon juga lupa karena terlalu menghayati acaranya dalam menenangkan diri hingga ketika ia mendengar Soonyoung memanggilnya dengan sebutan sayangnya, Jihoon malah membalas panggilan itu tanpa sadar kalau mereka masih dalam proses syuting.

Jihoon baru kepikiran hal tersebut ketika selesai makan bersama Jisoo. Dia buru-buru ke tempat Soonyoung yang tentu saja disambut oleh sang kekasih dengan senyuman hangatnya.

"Ke sini sebentar, Soonyoung–ah." Lelaki yang memakai baju biru itu menyembulkan kepalanya di pintu untuk memanggil kekasihnya.

Soonyoung pun menurut dan mengikuti Jihoon ke tempat yang sepi setelah sebelumnya Jihoon juga meminta kameramen untuk tidak mengikuti mereka. Ia beralasan ada hal penting yang ini dibicarakan dengan Soonyoung terkait privasi mereka dan itu disetujui oleh staf hingga akhirnya sekarang mereka berada di tempat sepi yang hanya ada mereka berdua. Tidak jauh dari tempat mereka singgah sebenarnya, hanya berjarak beberapa kaki saja. Namun memang terlihat sepi sebab para member sudah berada di dalam rumah.

"Sepertinya aku melakukan kesalahan tanpa sadar," ujar Jihoon yang menuai kerutan di dahi Soonyoung. "Kesalahan apa?" sahut si dancer.

"Kau tadi memanggilku dengan sebutan jagiya, bukan?"

Pertanyaannya yang dilontarkan si mungil itu dijawab dengan sebuah anggukan beserta sahutan pelan. "Iya," tuturnya, "Memangnya kenapa?"

"Aduh, aku lupa kalau ada kamera." Pria itu mengeluh pelan sambil menepuk keningnya yang membuat Soonyoung terkekeh pelan.

"Kenapa harus panik?"

"Karena aku membalas panggilanmu."

Soonyoung mengerutkan hidungnya dan mendekatkan diri ke arah Jihoon untuk ia bawa tubuh sang kekasih ke dalam dekapannya. "Tidak usah panik, Sayangku." Ucapan si performance team leader itu dibubuhi dengan kecupan singkat di pelipis si produser jenius itu.

"Apa tidak apa-apa, ya?"

"Tentu saja!" seru Soonyoung, "Waktu itu saja tidak apa-apa, bukan?"

"Iya, sih ...," ragu si mungil sambil menyamankan dirinya di pelukan Soonyoung.

"Kenapa meragu?"

"Habis yang aku beritahu pada mereka kalau aku selalu menolakmu. Apa mereka tidak akan terkejut ketika melihat bahwa sebenarnya aku sudah biasa kau panggil seperti itu?"

SoonHoon Collection IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang