16. Good Night

3.7K 377 35
                                    

"Soonyoung–ah..."

Lelaki yang dipanggil itu menoleh. Bisa ia lihat seseorang lelaki mungil dengan berbalutkan selimut putih yang membungkus tubuh mungilnya itu menatap sayu ke arahnya.

Jihoon—lelaki yang kini menatap sayu ke arah Soonyoung—itu melangkahkan kakinya mendekat ke arah sang kekasihnya yang memasang raut wajah bertanyanya.

"Awas jatuh," himbau Soonyoung pada si mungil yang kini berjalan dengan selimut yang menggulung tubuhnya sehingga hanya wajahnyalah yang dapat ia lihat.

"Kenapa?" tanya Soonyoung yang kini mengulurkan tangannya untuk meraih tubuh kekasihnya.

Jihoon yang kini terduduk di sebelah kekasihnya itu hanya bisa menjatuhkan kepalanya di pundak Soonyoung sambil menutup matanya. "Pusing," keluh Jihoon.

Soonyoung yang mendengar keluhan itu pun segera menyentuh dahi Jihoon guna mengecek suhu tubuhnya. "Tidak panas," gumam Soonyoung, "Hanya pusing?" tanya Soonyoung kemudian.

"Iya," lirih Jihoon yang tidak kuat lagi untuk membuka matanya sebab pening yang menjalar di kepalanya.

"Kelamaan di depan komputer kayaknya." Tanpa berpikir panjang lagi Soonyoung pun membawa tubuh kekasihnya itu ke kamarnya. Jangan lupakan juga selimut yang kini menjuntai ke bawah akibat terlalu panjang. Soonyoung hampir saja menggigit pipi kekasihnya itu kalau ia tidak ingat kalau Jihoon sedang sakit.

Lelaki itu membawa sang kekasih dengan cara menggendongnya. Ketika sudah sampai di kamar Jihoon, segera ia tempatkan si mungik itu di atas kasurnya dengan selimut yang masih menggulung tubuhnya.

"Tidak ingin tidur seperti ini," rengek Jihoon lagi.

"Lalu, seperti apa?"

"Mau duduk," jawabnya.

Akhir Soonyoung pun membantu kekasihnya itu duduk dengan punggungnya yang menyandar di dada Soonyoung. Kepala Jihoon pun bersandar dengan nyaman pada tubuh Soonyoung.

Tangan Jihoon yang telah keluar dari selimutnya itu mencari-cari tangan Soonyoung untuk kemudian ia taruh di kepalanya. "Pusing," keluhnya lagi. Itu isyarat untuk minta tolong pijatkan maksudnya.

Tanpa banyak kata, Soonyoung yang melihat Jihoon mengerutkan keningnya tak nyaman dengan sakit di kepalanya itu pun dengan telaten memijat kepala kekasihnya. Tak ada sampai sepuluh menit Jihoon pun sudah tertidur.

Dibaringkannya tubuh kekasihnya itu di sebelahnya lalu ia dekap erat. Diberikannya sebuah usapan halus di surai hitam Jihoon yang kini sudah menyelami alam mimpinya.

"Kau sudah bekerja keras hari ini," tutur Soonyoung lembut. Satu kecupan mendarat mulus di kening dan bibir Jihoon. "Goodnight, My little fairy..."




catetan: terinspirasi dari kepala aku yang pusing gara gara ngerjain tugas..:(

Jangan lupa tinggalkan jejak

SoonHoon Collection IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang