SoonHoon Collection II

46. Their Individual Schedule

Milan Fashion Week.

Acara bergengsi dari negeri yang tempo hari ia kagum-kagumi. Perjalanan udara yang terbilang panjang itu tidak menyurutkan rasa terima kasihnya telah diundang ke sana. Walaupun begitu, Hoshi si bintang dari boygroup Seventeen itu tetaplah sosok pendiam yang pemalu apabila di dekat orang-orang baru. Dia kadang tersenyum kikuk di hadapan selebritas yang juga turut memeriahkan acara. Kalau di saat-saat seperti ini, Soonyoung jadi sering terpikir soal anggota grupnya. Mendadak si sosok ketua dari perfomance team itu merindu atas dua belas jiwa yang kerap mengisi hari-harinya.

Dia juga rindu sang kekasih, Lee Jihoon namanya. Sosok lelaki mungil dengan paras manis yang memikat hati. Selepas pulang dari Italia, si kesayangannya itu sudah mulai sering keluar rumah. Dia sering kali menghubungi Soonyoung kalau dirinya sedang di luar sekadar jalan-jalan sore melepas penat. Belum lagi Jihoon suka mengajaknya minum sekarang. Perubahan yang sama sekali tidak pernah Soonyoung bayangkan dalam hidupnya.

Kini bukan lagi Soonyoung yang menemani Jihoon di studio, tetapi Jihoon pun akan menemani Soonyoung jika ingin pergi ke suatu tempat. Bicara soal Jihoon, dia jadi semakin rindu. Menurut Soonyoung, kekasihnya sedang di masa lucu-lucunya. Jika diperkenankan untuk menggigit pipi si mungil, mungkin Soonyoung sudah menggigit pipi bulat itu. Jihoon tampak indah, lucu, sekaligus menggemaskan. Rambut panjangnya yang kadang diikat dan poni yang dibiarkan menjuntai itu menambah kadar manis lelaki kelahiran November itu.

Soonyoung juga teringat sesuatu kalau Jihoon punya acara di hari keberangkatannya. Kekasihnya meminta izin padanya untuk datang menghadiri acara listening party yang diadakan oleh Yugyeom. Sayangnya Soonyoung tidak bisa menemani karena harus pergi ke Italia. Mungkin apabila jadwal terbangnya tidak berbarengan dengan acara listening party tersebut, Soonyoung akan menemani Jihoon ke sana. Sayang mereka harus berpisah hari itu untuk sesaat.

Hatinya dibuat berbunga saat melihat foto kekasihnya berkumpul dengan rekan-rekannya. Ada satu foto yang dapat mengalihkan pandangan Soonyoung di hari itu, yakni foto Jihoon bergaya ke arah kamera dengan memajukan bibirnya. Ya ampun, lucu sekali; Soonyoung membatin. Dia perbesar gambar tersebut sampai memperlihatkan wajah Jihoon dengan jelas. Aduh, kalau begini caranya Soonyoung jadi semakin rindu. Pokoknya Soonyoung sudah mendeklarasikan bahwa di saat pulangnya nanti, ia akan menghabiskan waktu bersama sang kekasih.

Dan ia tidak berbohong.

Jihoon dimonopoli. Soonyoung tidak membiarkannya untuk lepas barang sedikit pun dari pandangannya. Setiap Jihoon bergerak sedikit, lelaki itu pasti bertanya, “Mau ke mana?” Jihoon hanya bisa menghela napasnya kalau Soonyoung sudah manja begini.

Seperti sekarang, ia sedang sibuk mengurus bayi besar yang sedang memeluknya tanpa bosan. Sesekali Soonyoung menghirup wangi yang menguar dari tubuh sang kekasih. Kecupan-kecupan ringan juga ia bubuhkan di sekitar tengkuk sampai ke bahu Jihoon. Katanya, hari ini khusus didedikasikan untuk hubungan mereka. Awalnya Jihoon tidak paham, dedikasi apa maksudnya? Sampai akhirnya semua terjawab sudah bahwa dedikasi untuk hubungan mereka itu adalah waktu berduaan. Akal-akalan Soonyoung saja sebetulnya itu.

“Kau wangi sekali, Sayang.” Pujian itu keluar dari bibir Soonyoung entah untuk yang ke berapa kalinya. “Sabunnya jangan ganti, ya? Ini saja, wanginya aku suka.” Pun Jihoon hanya bisa menghela napas di sela-sela pelukan yang diberikan Soonyoung.

“Acaranya seru?” Pertanyaan yang dilontarkan Soonyoung menuai kerutan di dahi Jihoon. Ia melonggarkan sejenak pelukan mereka untuk menatap ke arah sang kekasih. “Acara listening party itu maksudmu?” tanya Jihoon mengkonfirmasi. Soonyoung mengangguk seraya menyelipkan surai-surai panjang Jihoon ke belakang telinganya.

“Seru,” balas si mungil, “Ketemu banyak artis lain juga di sana. Aku juga sempat berfoto dengan Yugyeom, apa kau melihatnya?”

“Iya, aku melihatnya, Sayang, kau cantik di situ.” Jihoon tersenyum mendengar pujian yang keluar dari bibir Soonyoung. “Bibirnya manyun, jadi ingin aku cium.”