44. Sembunyi-sembunyi Sakitnya

1.3K 109 5
                                    

Saat ini Jihoon tengah memijat pangkal hidungnya sampai ke kepalanya karena pusing yang menjalar. Sebetulnya dari bangun tidur tadi dia sudah merasakan kurang enak badan, ia pikir dengan istirahat sebentar dan tidak melakukan aktivitas berat pun nanti tubuhnya akan kembali baik-baik saja. Ketika Soonyoung mengajaknya untuk membuat satu track pun ia masih merasa bisa menahannya. Namun, saat Soonyoung berkata ia akan pergi sebentar, barulah sakit itu semakin terasa. 

Soonyoung yang tadinya sedang berjalan menuju agensi tiba-tiba dapat panggilan dari Bumzu Hyung bahwa Jihoon tampak sakit karena dia terlihat lemas dan terus memijat kepalanya sembari menutup mata. Sontak itu membuat Soonyoung terkejut karena sepenglihatannya tadi si mungil baik-baik saja. Mengetahui hal tersebut, pria kelahiran Juni itu langsung mampir ke kedai penjual sup ayam untuk Jihoon makan nanti. Selagi memesan makanan, Soonyoung merogoh ponselnya dan mencoba menghubungi Jihoon. Ia mengirimkan pesan pada sang kekasih.

Setelah pesanannya selesai, Soonyoung segera memesan taksi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah pesanannya selesai, Soonyoung segera memesan taksi. Dalam perjalanan pulangnya, Soonyoung mengunggah percakapannya dengan Jihoon dan meminta Carat untuk menjadikan ucapan 'Jangan sakit Jihoon' sebagai tranding topic.

Jihoon mendecak keras ketika melihat tingkah laku sang kekasih di Weverse. Dia sama sekali tidak habis pikir kalau keluhan mengenai sakitnya itu akan Soonyoung upload di platform yang jelas-jelas kumpulan penggemar mereka. Jihoon sudah berkali-kali bilang kalau dia tidak ingin membuat mereka khawatir dan terus berusaha menyembunyikan apa pun yang membuat ia sakit atau pun sedih, tetapi punya kekasih seorang Kwon Soonyoung yang paling jago kalau soal membocorkan sesuatu itu memang punya tantangan sendiri.

Dia bahkan baru saja kemarin menegur sang kekasih karena mulutnya itu tidak bisa senyap kalau soal sesuatu yang baru. Soonyoung itu paling tidak bisa diam kalau sudah soal lagu dan Jihoon. Iya, dia seperti ingin satu dunia tahu dan Jihoon sering dibuat pusing mengenai itu. Ia selalu dimintai tolong baik oleh agensi atau pun teman-temannya yang lain guna membujuk Soonyoung agar tidak terlalu membeberkan sesuatu, tetapi Jihoon pun bisa apa jika bujuk rayu Soonyoung selalu bisa membuatnya terlena.

Budak cinta.

Kembali ke cerita, Jihoon membalas posting-an Soonyoung itu dan berkata bahwa Soonyoung membuatnya semakin sakit. Tidak sampai di situ, tetapi Jeonghan dan Wonwoo tiba-tiba menimpali unggahan Soonyoung dan mereka seolah kompak untuk sama-sama mengucapkan Jihoon untuk tidak sakit. Makin pening kepala Jihoon dibuat mereka.

"Sayang, aku pulang." Baru saja Soonyoung membuka pintu kamar Jihoon, ia sudah disambut dengan raut wajah sang kekasih yang tampak masam. "Kenapa?" tanya Soonyoung sembari menyiapkan peralatan makan untuk Jihoon.

"Kau yang kenapa, Kwon Soonyoung!" geram lelaki itu, "kenapa kau mengunggah isi pesanku? Kau bisa membuat Carat khawatir tahu!" sambungnya.

"Aku tidak bermaksud untuk membuat mereka khawatir. Aku hanya ingin mereka memberikanmu semangat dan mengucapkan cepat sembuh atau semacamnya ...," tutur Soonyoung sambil menuangkan sup ayam itu ke dalam mangkuk yang sudah ia bawa tadi.

Jihoon mendecak mendengar jawaban Soonyoung. "Mereka justru akan khawatir, Kwon Soonyoung!" emosinya lagi, "mereka pasti akan kepikiran hal yang tidak-tidak atau bahkan mereka akan sedih dan menangis. Kau juga kalau sakit tidak ingin diberitahu pada mereka, bukan!?"

Soonyoung hanya bisa menghela napas mendengar omelan dahsyat dari si mungil yang ternyata masih punya cukup tenaga kalau untuk memarahi Soonyoung. Belum sempat si lelaki kelahiran Juni itu membuka mulut untuk menimpali Jihoon, justru ia sudah kembali menyecarnya. "Lihat, sekarang Jeonghanie Hyung jadi ikut khawatir. Ini semua karena—" Belum sempat Jihoon melanjutkan kalimatnya, Soonyoung sudah mengecup bibirnya hingga membuat leader dari vocal team itu terdiam sambil mengerjapkan matanya.

"Kau cerewet, padahal lagi sakit," ucap Soonyoung sambil mengaduk makanan milik Jihoon. Mendengar ucapan Soonyoung itu ia pun mencebikkan bibirnya. "Sudah, sekarang makan dahulu, ya."

Masih dengan kekesalan yang memuncak akibat kecupan tiba-tiba Soonyoung, si produser muda itu makan dengan hati yang panas. Dia sengaja menyuap makanannya dengan kasar dan membuat benturan keras antara sendok dan mangkuk yang dipegangnya. Soonyoung terkekeh saja melihat itu karena Jihoon itu kalau sudah merajuk malah terlihat seperti anak kecil, lucu di mata Soonyoung.

Setelah menyelesaikan makannya, si mungil memilih untuk duduk di kasur dan menyandarkan punggungnya ke headboard sambil memainkan ponselnya selagi Soonyoung membersihkan bekas makannya. Setelah membereskan semuanya, Soonyoung ikut duduk di sebelah Jihoon sambil memeluk lelaki itu dari samping. "Masih marah, ya?"

Jihoon mengedikkan bahunya sambil menjawab, "tidak tahu," katanya, tetapi dengan pandangan yang tidak juga lepas dari ponselnya.

Soonyoung paham betul kalau Jihoon sedang merajuk, maka ia memberikan satu kecupan di pipi si mungil. "Coba lihat aku dahulu, Sayang."

"Apa?" Jihoon yang bertanya dengan nada tidak bersahabat itu membuat Soonyoung tersenyum. Lelaki itu menatap hangat sang kekasih sambil mengusap ujung bibir ranumnya. "Kalau sakit jangan sembunyikan dariku, ya ...." Air muka yang semula tegas itu kini melunak. Jihoon menghela napas sambil merapatkan tubuhnya pada Soonyoung yang diterima baik oleh sang kekasih. Posisi mereka kini sudah berpelukan dengan kepala Jihoon yang menyandar di bahu Soonyoung. Ia menutup matanya menikmati usapan lembut dari si taruna muda pemilik hatinya. 

"Bentar lagi tidur, ya, Sayang." Jihoon menganggukkan kepalanya guna membalas ucapan dari Soonyoung. Demi apa pun, usapan Soonyoung di punggungnya dapat membuat ia melayang ke pulau kapuk kalau begini caranya. Sesekali juga Soonyoung memberikan kecupan di tengkuk dan surai hitamnya.

Ketika dirasa sudah cukup lama mereka menghabiskan waktu untuk berpelukan, Soonyoung membantu Jihoon mengatur posisinya untuk tidur. Tidak lupa Soonyoung memberikan kecupan di kening Jihoon dan di bibirnya cukup lama sebelum ia mengucapkan selamat tidur pada sang kekasih. "Selamat tidur, Sayang. Mimpi indah dan cepat sembuh."

Hampir lima belas menit lamanya Soonyoung mengusap-usap surai Jihoon, tetapi ketika ia mengira Jihoon sudah tertidur, justru pria itu membuka matanya kembali dan menatap Soonyoung dengan bibir cemberutnya.

"Kenapa bangun lagi?"

"Tidak bisa tidur," jawabnya.

"Kenapa tidak bisa tidur?"

"Soalnya ingin dipeluk." Jawaban dari Jihoon langsung membuat Soonyoung tertawa. Tidak membuang-buang waktu lebih lama lagi, si lelaki pemegang title sebagai kekasih Jihoon itu langsung memposisikan tubuhnya menyamping dan menjadikan tangannya sebagai bantalan kepala si mungil. 

"Nah, sekarang sudah dipeluk, jadi tidur, ya." Kecupan mampir lagi di kening dan bibir Jihoon, tetapi sesudahnya lelaki itu benar-benar tertidur pulas. Melihat kekasihnya yang sudah lelap dalam tidurnya itu Soonyoung kembali tersenyum dan menjatuhkan kecupannya pada helaian rambut Jihoon.

"Cepat sembuh, Sayangku."






Catetan: Huhuhu, sudahkah kalian lemah, letih, lesu, dan lunglai liat chat Jihoon sama Soonyoung? Soalnya aku udah T______T  

Waktu tadi Soonyoung update gitu di Weverse kalian gimana, guys? Aku beneran gemeteran T___T SoonHoon bener-bener ..... jaya, jaya, jaya teruslah ya biar aku tentram dan sejahtera hidupnya.

Oh iya, untuk cerita sebelumnya itu sebenernya ada lanjutannya cuma aku mau merayakan momen ini dulu, nanti kita lanjut ya yang sebelumnya

Jangan lupa tinggalkan jejak, yaa

SoonHoon Collection IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang