28. Di Balik Rekaman

2.7K 258 23
                                    

"Cut!"

Mendengar seruan kencang itu, pria bernama Kwon Hoshi yang saat ini tengah melakukan pengambilan video atau syuting itu tidak bisa menahan senyumnya. Bahkan lelaki itu bertepuk tangan dengan riang, berbeda sekali dengan sosok yang baru saja ia tunjukkan di depan kameran tadi. Berbanding terbalik sekali. Sisi ceria itu juga berbanding terbalik dengan pakaian yang sekarang ia pakai, yaitu pakaian seperti jaring-jaring yang memamerkan tubuhnya yang proporsional.

"Terima kasih karena telah bekerja keras bersamaku hari ini!" seru pria itu lagi yang dibalas dengan sorakan dari staf yang lain.

Senyum dari bibirnya tidak pernah luntur sejak hari itu sang kekasih memberikannya kesempatan untuk membuat lagu bersamanya dan memberikannya kesempatan juga untuk ditunjukkan kepada seluruh dunia terkait dengan eksistensi dari lagu tersebut. Kekasihnya yang menjadi orang di balik semua kesenangan ini. Soonyoung entah harus berapa kali lagi mengucap syukur atas pemberian luar biasa dari kekasihnya ini.

Bicara soal Jihoon, Soonyoung ingat belum memberinya kabar hari ini. Dia bahkan pergi saat Jihoon masih tertidur pagi tadi. Si produser kesayangannya itu masih terlelap nyaman di kamar Soonyoung ketika ia harus pergi. Tidak tega untuk membangunkan, Soonyoung hanya bisa memberikan sebuah kecupan di dahi dan ranum merah mudah si produser itu. Soonyoung jadi rindu jika membicarakan soal Jihoon.

Namun, ternyata rasa rindunya itu tidak berlangsung lama sebab suara lembut yang menjadi suara yang paling ia sukai itu kini mengalun indah memasuki indera pendengarannya. Suara dari orang terkasih akan selalu terdengar merdu di telinga walau hanya mengucap satu kata.

"Hei ..."

"Hei!" Panggilan pelan dari Jihoon itu dibalas dengan seruan riang dari Soonyoung yang kini setengah berlari guna menghampiri sosok yang amat dicintainya.

Tidak sampai di situ, seperti tidak bertemu untuk waktu yang lama, Soonyoung membawa Jihoon ke dalam dekapannya dengan erat dan tak lupa menghirup dalam-dalam aroma lembut yang terpancar dari tubuh sang kekasih. Aroma yang dapat membuatnya berjuta-juta kali lebih bahagia. Terdengar klise, tapi memang begitu adanya. Soonyoung bahagia, tetapi akan lebih bahagia lagi kalau setiap langkahnya, setiap ceritanya, dan setiap momennya ada Jihoon di dalamnya.

Membentuk kisah bersama Jihoon itu kebahagiaan tak terhingga.

Jihoon juga tidak masalah kekasihnya Soonyoung seperti budak cinta, asal itu padanya. Jihoon hanya gengsi saja kalau harus bilang dia juga senang kalau Soonyoung memperlakukannya seperti ini. Walaupun begitu, Jihoon tidak pernah menampik kalau ia juga sangat mencintai Soonyoung. Ia juga akan berjuta-juta kali lebih bahagia kalau Soonyoung berjalan bersisian dengannya sembari menggenggam tangannya dengan erat. Sebenarnya kalau ditelisik dengan jelas, Jihoon juga sama-sama budak cinta, hanya terhalang oleh egonya saja.

Kembali pada momen manis dua anak adam itu, mereka kini masih saling berbagi aroma rindu yang terpancar dari tubuh masing-masing. Jihoon menyukai pelukan hangat Soonyoung, sangat malah. Tidak ada yang bisa menyandingi pelukan hangat Soonyoung. Dalam pelukan ini Jihoon bisa merasakan kenyamanan dan juga rasa aman. Dalam pelukan ini juga Jihoon dapat merasakan bagaimana rasanya dicintai dengan tulus dan rasanya diperjuangkan.

Jihoon membiarkan Soonyoung menghirup dalam-dalam aroma tubuhnya. Jihoon benar-benar membiarkan Soonyoung yang kini mulai jahil mengecup tengkuknya. Mungkin hanya ini yang bisa ia lakukan kepada kekasihnya untuk menunjukkan rasa bangganya kepada Soonyoung yang telah bekerja keras hari ini.

Namun, di tengah-tengah mereka bermadu kasih, Jihoon sedikit melonggarkan pelukannya dan menatap jauh ke arah manik sang kekasih. "Kau telah bekerja keras hari ini," tutur Jihoon dengan senyum tulusnya yang membuat Soonyoung serasa berada di surga dunia.

SoonHoon Collection IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang