43. Tak Bersisa

967 81 40
                                    

[Note: Lanjutan dari Book Double Trouble Couple Part. 33]

---

Jihoon mengusap wajahnya ketika ia tahu bahwa Soonyoung punya schedule di Paris. Dia tidak habis pikir akan ditinggalkan tanpa sepatah kata pun dari sang kekasih, apalagi selepas pertengkaran sengit yang telah terjadi. Jihoon baru tahu itu dari informasi yang beredar di internet, bukan dari mulut sang kekasih.

Sejujurnya, Jihoon sudah ingin memaki Soonyoung kalau begini caranya. Demi apa pun, Jihoon sedang diambang 'kegilaannya'. Dia sedang butuh seseorang yang bisa membuatnya tetap on the track. Dia butuh Soonyoung, butuh usapan sayangnya sembari mengucapkan bahwa ia sudah bekerja keras, butuh pelukan hangat dari pria itu yang setidaknya bisa membuat ia sedikit lebih rileks dari ketegangannya, dan ia sangat membutuhkan seluruh afeksi yang biasa Soonyoung berikan untuk sekadar melunturkan segala macam keresahan yang ia rasakan akhir-akhir ini.

Lelaki itu tidak habis pikir bahwa ia akan ditinggal dengan kepingan hati yang terluka. Kalau boleh jujur, Jihoon ingin menangis. Namun, ia harus bisa menahan untuk tidak meluruhkan seluruh tangisnya agar bisa tetap berdiri tegak demi grupnya sebab mereka semua sedang membutuhkannya, nasib mereka berada di tangan Jihoon saat ini. Limbung sedikit, maka ia bisa membuat semuanya ikut berantakan. Dia harus tetap bisa berpikir jernih di tengah-tengah banyak hal yang bisa membuatnya 'hancur' kapan saja.

Sadar akan tenggorokkannya yang mulai tercekat, ia buru-buru menggeleng-gelengkan kepalanya guna mengusir pikiran-pikiran buruk dalam kepalanya. "Jangan sekarang," gumamnya sambil menepuk-nepuk pipinya. Emosi yang melingkupi dirinya sedang tidak bisa dikontrol, seperti tadi malam saja bagaimana, ia ingin memberikan sumpah serapah pada Soonyoung yang tidak mengerti posisinya sekarang, tetapi di lain sisi ia pun ingin menangis karena terlalu banyak hal yang mengganggu pikirannya. 

Ia melihat ke arah ponselnya yang belum juga menampilkan notifikasi pesan dari seseorang yang ia hubungi beberapa jam lalu.

Ia melihat ke arah ponselnya yang belum juga menampilkan notifikasi pesan dari seseorang yang ia hubungi beberapa jam lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hal pertama yang menyapa gendang telinga Jihoon pagi itu adalah kesunyian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hal pertama yang menyapa gendang telinga Jihoon pagi itu adalah kesunyian. Pria yang berada di seberang sana hanya diam menunggunya untuk membuka pembicaraan di antara mereka. "Soonyoung?"

SoonHoon Collection IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang