15. Lupa

3.8K 383 51
                                    

┏━━━━━━━━━•❅•°•❈•°•❅•━━━━━━━━┓

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

┏━━━━━━━━━•❅•°•❈•°•❅•━━━━━━━━┓

    [Lee Jihoon]

    Aku masih belum makan
    rekomendasikan menu makanan
    padaku...

┗━━━━━━━━━•❅•°•❈•°•❅•━━━━━━━━┛

Suara dari pintu diketuk pun dapat Jihoon dengar. Ia yang tadinya sedang memainkan ponselnya di singgasana miliknya pun terpaksa turun dan berjalan menuju pintu.

Ketukan yang terdengar pun semakin keras yang menandakan ketidaksabaran. Jihoon mendecak tak suka, lalu menyahut kencang, "Sebentar, ih!" geramnya.

Ketika dibuka, tampaklah seorang lelaki bertubuh proporsional dengan wajah datar dan dua kantung penuh makanan dan minuman di tangannya.

Lelaki itu berjalan masuk tanpa seizin dari sang pemilik studio dan meletakkan seluruh makanan yang ia beli di atas meja. Ia menata tanpa banyak bicara.

"Banyak sekali makanannya," gumam Jihoon, "Kau akan memakan ini semua?" tunjuk Jihoon pada seluruh makanan yang dibeli oleh Soonyoung.

"Bukan aku," jawabnya, "Tapi, kau!" Satu sentilan mendarat di kening Jihoon.

"Ah, sakit!" erangan kesakitan keluar dari mulut Jihoon ketika kekasihnya itu dengan sembarangan menyentil keningnya. Ia mengusap bekas panas dari sentilan Soonyoung dengan bibir yang maju beberapa senti.

Sementara itu, Soonyoung yang melihat kekasihnya kini merajuk karena mendapat satu sentilan itu malah berkacak pinggang, seolah menantang.

"Tadi pagi aku bilang apa?" tanya Soonyoung dengan ketusnya.

Jihoon hanya menatap sebal ke arahnya sambil memanyunkan bibirnya. "Ini bibirnya tidak usah dipake manyun begitu. Coba dipake untuk jawab pertanyaanku," sindir Soonyoung sambil mencubit bibir tipis itu.

"Ih, kau menyebalkan!"

"Jangan mengalihkan pembicaraan. Tadi pagi aku bilang apa?"

Jihoon mendecak keras sebelum menjawab, "Suruh makan," ketusnya.

"Terus kenapa tidak makan?"

"Lupa!"

"Lupa saja terus alasannya. Aku sudah mengingatkanmu berapa kali coba kau hitung."

"Tidak tahu, malas!" Kini Jihoon sudah menyilangkan tangannya di depan dada karena sebal sama Soonyoung.

"Pagi, siang, sore, dan satu jam yang lalu aku mengingatkanmu untuk makan dan kau masih bilang lupa?" tanya Soonyoung geram.

"Manusiawi!" cecar Jihoon tak mau kalah, "Memangnya kau tidak pernah lupa juga?"

"Sudahlah, cepat makan."

"Jangan marah..." cicit Jihoon pelan yang akhirnya melunturkan semua amarah Soonyoung.

Soonyoung pun dengan pelan menjawil hidung bangir kekasihnya lantas memberikan kecupan di sudut bibirnya. "Iya, aku tidak marah. Sana cepat makan," perintahnya.

"Temani."

"Iya, cerewet aku temani."


catetan: Jihoon, kamu kalau telat makan bukan cuma Soonyoung yang marah, tapi aku juga 😠😡

Jangan lupa tinggalkan jejak

SoonHoon Collection IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang