SI CEWEK GESREK

1.4K 94 8
                                    

"Tidaaaakkk ... jangan makan dia dinosaurus!" teriak seorang cewek dalam bioskop. Seketika semua mata tertuju padanya, bahkan muda-mudi yang tadinya asyik berpacaran, ikut menatapnya lekat. Si cewek hanya bisa cengengesan.

"Nak, kalau udah gede jangan kaya dia ya ... malu-maluin," nasihat seorang Ibu pada anaknya, seraya menutup kedua mata si anak dengan tangan agar tak melihat si cewek.

"Hehehe ... permisi, numpang lewat, mau pulang. Si kecil di rumah udah nangis," ujar si cewek nyengir kuda,  beranjak dari kursinya, lalu kabur secepat mungkin ruangan.

"Buset, teriak kek gitu doang gue langsung jadi pusat perhatian, apa karena gue cakep kali ya, makanya semua mata memandang kagum," monolognya sendiri ke PD-an,  saking asyik berpikir, dia menabrak seseorang hingga terjatuh.

"Eh maaf Mas ... sini gue bantuin, biar kaya drama-drama gitu, siapa tau nanti Masnya jatuh cinta sama gue yekan? Gak usah malu-malu atuh, Mas," cerocos si cewek seraya membantu cowok yang ditabraknya untuk berdiri.

"Maaf Neng, gue cuma pemeran figuran. Permisi neng," ujar si cowok sambil berlalu.

"Pemeran figuran kok cakep kali, aku yang pemeran utama aja kalah jauh. Gak adil banget," gumam si Cewek lirih. Dengan tergesa-gesa, dia segera menuju parkiran, mengambil motor bebeknya lalu mengendarainya dengan kecepatan sedang.

Sesampainya di rumah, dia melihat Mamanya tergesa-gesa keluar menuju mobil.

"Mau ke mana, Ma?" teriak si cewek.

"Oh, Rini jagain rumah ya. Ada sedikit masalah di butik, Mama mau cek dulu," ujar Mamanya, lalu menyalakan mobil dan segera mengemudi keluar melewatinya. Si cewek yang diketahui bernama Rini ini hanya mengacungkan jempolnya sebagai tanda siap.

"Assalamu'alaikum para hantu, Rini pulang. Kalian ketemu gue lagi, ada yang mau minta tanda tangan?" teriak Rini keras ketika memasuki rumahnya. Sepi, tidak ada jawaban sama sekali, Rini hanya bisa melengos.

"Assalamu'alaikum, Rini," terdengar salam dari luar. Segera Rini menuju asal suara.

"Wa'alaikumussalam, ada apa nih calon mertua?" tanya Rini pada wanita paruh baya yang masih terlihat awet muda di depannya.

"Mertua-mertua, mana mau saya jodohin kamu sama anakku, nanti bisa-bisa anak saya ikut senewen kaya kamu," ketus wanita itu, Rini hanya terkekeh.

"Yeee, tolak aja terus. Kalau udah jodoh ntar mama mertua gak bakal protes," Rini masih ngotot.

"Amit-amit jabang buaya, gak mau anakku berjodoh sama kamu." Wanita paruh baya itu bergidik ngeri.

"Yaudah kalau gak mau, Tante Diana ada perlu apa ke sini?" tanya Rini.

"Mamamu, ada?"

"Ada kok, alhamdulillah masih hidup sehat," ujar Rini.

"Maksud Tante, Mamamu ada?" tanya Tante Diana kesal.

"Iya masih ada Tante, masih hidup. Yee, masa tetangga sendiri gak tau keadaannya," ujar Rini.

"Ya Allah, maksud saya, Mamamu ada di rumah, Rini?!" tanya Tante Diana geram.

"Oh itu toh, ada," jawab Rini santai.

"Mana? Panggilin dong, Tante ada perlu," suruh Tante Diana.

"Ada keluar maksudnya, Tante."

"Masya Allah Rini, Tante sentil ginjalmu boleh ya?" Tante Diana kesal.

"Boleh kok, apa sih yang gak boleh buat calon mertua, Tante jangan lupa titipin salam buat Angga ya, Rini mau masuk dulu, pengen mandi, gerah." dengan santainya dia berjalan masuk ke dalam rumahnya setelah membuat orang lain emosi.

"RINIIIIIIII," teriak Tante Diana kesal. Yang dipanggil malah pura-pura tuli.

"Untung udah makan buah tuli-tuli no mi, jadi gak kedengeran. Woii kamar mandiku, i am coming!" teriak Rini, gak waras.


Si Cewek GesrekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang