#28

246 35 1
                                    


***

"Selamat pagi mother and father! Udah siap buat bagi duit untuk Rini?" sapa Rini ceria, pasalnya hari ini dia bisa sarapan bersama ke dua ortunya tersayang.

"Duh, beban keluarga cantik banget pagi ini," puji Mama Rini dengan senyuman.

"Rini sayang, mau berapa juta? Biar Papa transfer," ujar Ayah Rini lembut.

"Gak banyak-banyak kok Pa, 100 juta aja cukup," jawab Rini enteng tidak tau malu.

"Loh, kok mintanya dikit banget sayang? Papa tambah, ya?" tawar sang Ayah.

"Duh gimana ya?" Rini pura-pura ragu. "Kalau Papa maksa, yaudah gapapa."

"Oke sayang, Papa transfer."

Setelah mereka sarapan dengan berbagai drama pagi, akhirnya Rini segera berangkat. Di depan rumah, Leo dan yang lain sudah menunggunya.

"Entah berapa kali pun gue liat rumah keluarga lu Rin, tapi ... masih aja gue cengo, kek gak nyata gitu!" celoteh Nathan.

"Biasa ... kampungan," sarkas Kaivan, Nathan tersedak liurnya.

"Van? Lu kok udah berubah, ya?" Nathan bertanya serius.

"Berubah? Jadi apa? Batman, apa superman? atau kuyang?" Kaivan bertanya balik.

"Buset, lu udah ikutan gak waras kaya si Rini!" ujar Nathan yang langsung digeplak oleh Rini.

"Berhubung gue lagi bahagia hari ini, ntar pulang kita bikin party!" ujar Rini.

"Rin, gak ada gosip untuk pagi ini?" tanya Salsa.

"Pagi-pagi udah ngajak gosip, sarapan noh biar gak meninggoy," ketus Rini. "Eh tapi gue punya gosip."

"Permisi ... ini kapan ke sekolahnya, ya?" tanya Aldira tidak sabar.

"Bentar, gue gosip dulu, Dira. Kalian tau gak? Si Nathan gara-gara gak tau bahasa Inggris, ada cewek yang bilang i love you sama dia, eh malah dijawab kita temenan aja," celoteh Rini panjang lebar.

"Bukan maen," sorak mereka semua sembari menatap Nathan.

"Gue aja teroos! Lagian Rin lu tau soal itu dari mana sih? Heran dah," kesal Nathan.

"Ada deh, dari orang terpercaya lah pokoknya," cicit Rini tersenyum misterius.

"Entah kenapa setiap si Rini ketawa kek begitu, ketek gue merinding," ujar Angga.

"Heleh, udah-udah kita berangkat sekarang ... telat ini!" perintah Rini bergegas memasuki mobil Aldira.

"Loh, Rini? Kok di situ?" Dirga tidak mengerti.

"Hari ini gue pengen naik semobil sama calon tunangan," jawab Rini, mereka semua mengangguk mengerti, sedangkan Aldira memasang wajah kesal.

"Turun!" ketus Aldira, Rini pura-pura tuli. Aldira mendengus. Akhirnya mengalah, dengan segera melajukan mobil mewahnya diikuti mobil-mobil lain.

***

Sesampainya di sekolah, saat turun dari mobil, Aldira dan Rini ditatap layaknya selebriti internasional. Bagaimana tidak? Cowok bertampang malaikat itu keluar dari mobil yang sama dengan cewek bertampang bidadari namun minus akhlak.

"Pagi epribadeh, gue emang cakep kok ... jadi, kalau mau difoto silahkan," sapa Rini sembari berpose, tangannya mencubit pelan pinggang Aldira. "Senyum dong nyet!"

Mobil yang lain pun tiba, seketika mereka pun ikut menjadi pusat perhatian, para siswa yang hadir langsung saja tertampar visual dari circle Rini, tentu saja tidak ada yang kentang, kalau dugong sih ada.

Si Cewek GesrekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang