Liburan

359 45 4
                                    


***

"Dev, lu beneran gak mau jadi babu gue?" tanya Rini pada Devin.

Mereka berlima sedang duduk di bawah pohon apel, Rini berbaring dipangkuan Kaivan, sedang Leo, Nathan, dan Devin menyuapi buah-buahan padanya.

"Males, gak mau ngurusin bocah gesrek macam kamu," kata Devin jujur sembari menyuapi sepotong apel ke mulut Rini.

"Mana ada gue gesrek," balas Rini sembari mengunyah apel.

"Hmm ... liburan ini lu rencana mau ke mana?" tanya Nathan seraya memainkan rambut Rini.

"Jepang," Leo menjawab. Nathan mendengkus.

"Gue gak nanya lu."

"Ya gue pengen jawab aja," ujar Leo cuek, sibuk mengipasi Rini.

"Kaivan mau kita ke mana?" tanya Rini meminta pendapat pada Kaivan.

"Ke mana aja, asal sama kamu," jawab Kaivan tersenyum manis pada Rini.

"Duh, lu manis banget Van ... beda banget sama tuh dua orang," ujar Rini menyindir Leo dan Nathan.

"Tuh kan, kita mah kurang mulu dimata Rini, kita pindah aja deh ke mulut lu Rin," ujar Nathan ketus, Rini dan Devin hanya menanggapinya dengan tawa.

"Gue mau ke Jepang, kita berempat harus pergi!" putus Rini.

"Terserah, gue ikut aja," ujar Leo.

"Gue ikut," timpal Nathan.

Mereka berempat memutuskan untuk liburan di Jepang. ini liburan pertama Rini bersama teman-teman barunya.

"Kalian berlima gak dengar bel?" tanya seorang pemuda tinggi berdiri berkacak pinggang dihadapan mereka.

"Hehehe ... ketua osis bukan?" tanya Rini segera bangun dan duduk tegak.

"Hmm, masuk kelas sana," perintah pemuda tampan itu ketus. Dia menatap Rini dengan tatapan dingin.

"Ckck ... ganteng-ganteng kok galak," celetuk Rini.

"Siapa yang galak?" tanya cowok itu dingin.

"Lah, emang situ ganteng?" Rini mengejek, cowok itu hanya menggeram.

"Masuk sana! Atau kalian lebih suka bertatapan dengan matahari?"

"Tidak terima kasih, gue yang cakep ini mau masuk," ujar Rini menyelesaikan perdebatan, Rini segera berdiri dari duduknya, berjalan santai melewati si ketua osis, dia tersenyum meremahkan. Kaivan, Nathan, Leo, dan Devin hanya bisa menggeleng dengan tingkah Rini. Mereka berempat segera menyusulnya.

"Anastasia Rinisagita Wijaya? Hmm," gumam si ketua osis pelan disertai senyuman manis memandang kepergian Rini dan teman-temannya.

"Rin, bisa gak sih sehari aja lu gak bikin ulah," omel Nathan gemas, Rini masih terus berjalan, dia malas menanggapi.

"Rini, dengar gak sih? Gue diabaikan njir," gerutu Nathan. Rini hanya menanggapi sambil mengupil.

"Rin, kamu mau gak datang ke rumahku?" tanya Devin ragu.

"Wah, apa nih? Lampu hijau tandanya lu udah punya niatan buat jadi babu gue?" Rini tampak girang. Devin hanya melengos.

"Gak, bundaku yang nyuruh datang, anggap aja undangan buat minum teh," ujar Devin tampak jengah dengan tingkah Rini.

"Hmm ... bolehlah, gue datang," ujar Rini setuju.

"Gue sama Kaivan ikut," ujar Leo tiba-tiba.

"Kenapa? Yang diundang itu gue ... emangnya nama lu, Rini?" tanya Rini tak suka.

Si Cewek GesrekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang