#37

225 33 2
                                    

#Sicewek_Gesrek
#Part37

**

"Rini, ada yang cariin di luar kamu," teriak kentang 1.

"Siapa?" tanya Rini acuh.

"Gak kenal Rin, anak cewek ... dari kelas D katanya," jawab si kentang.

"Oke, otw."

Rini bangkit dari kursinya, dengan malas berjalan ke luar kelas, dia melihat seorang cewek berpakaian nerd dengan kacamata besar yang menempel di hidung, tengah menatapnya gugup.

"Eh, lu anak yang kemarin, kan? Rexona, bukan?" tanya Rini riang.

"Hai Rin, iya saya yang kemarin. Tapi nama saya Raisa bukan rexona," balas Raisa gugup.

"Sorry, lupa. Ada urusan apa sama gue?" tanya Rini seraya berkacak pinggang.

"Saya mau ngucapin terima kasih, karena sudah membantu Ibu saya."

"Membantu? Sejak kapan? Kenal ibu lu aja kagak," Rini bingung.

"Kamu yang kemarin jadi pelanggan jahit sepatunya Ibu, kan? Jangan bohong loh, yang namanya Rini, sekolah di SMA ini dan super kaya cuma kamu, Rin," terang Raisa, sebenarnya dia takut salah orang. Di lain sisi dia yakin Rini yang dimaksud Ibunya adalah Rini, siapa lagi anak kaya raya di sekolah ini yang ngeluarin duit udah kek buang ludah? Tanpa beban.

"Oh, yang lu maksud itu, Ibu Mira?" tanya Rini, setelah berusaha mengingat.

"Iya Rin, itu Ibu saya."

"Oh, terus hubungannya lu minta ketemu sama gue, buat apa?" Rini tidak mengerti.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih, berkat uang yang kamu berikan, kami bisa makan makanan yang layak," ujar Raisa sungguh-sungguh.

"Loh? Ngapain berterima kasih? Gue kan pelanggan, ya wajarlah ngebayar, kecuali gue maling," kata Rini lalu mulai mengupil.

"Tetap saja, saya ingin berterima kasih, kamu kan yang nyuruh anak-anak lain untuk datang jahit sepatu mereka di Ibu? Dari pagi, Ibu sudah punya banyak pelanggan."

"Wah, bagus dong. Ibu Mira akhirnya punya banyak pelanggan," Rini bersemangat.

"Maka dari itu, terima kasih banyak Rin," Raisa berkata dengan menundukkan kepalanya hormat.

"Woiii, Rexona! Lu jangan ngadi-ngadi, ngapain nunduk-nunduk begitu, diliatin orang-orang tau gak, ntar dikira lu gue palak, walau emang pengen sih, tapi gue masih anak baek-baek!" gerutu Rini, habisnya dia dilihatin anak-anak yang berlalu-lalang dengan tatapan kejam.

"Terima kasih banyak, Rin!" Raisa tidak peduli.

"Sama-sama, nah udah, kan? Sono pergi, jangan bikin heboh, gue mau balik ke kelas, bye. Titip salam buat Ibu Mira."

Rini melenggang pergi, dia berbalik sebentar untuk melambai, lalu kembali berjalan masuk ke kelas.

"Rin, dari mana?" tanya Leo dengan tatapan curiga.

"Ngajak bye one bocil epep," jawab Rini ngawur.

"Sadeess," timpal Nathan.

"Kalian mau datang?" tanya Aldira, membuat dirinya ditatap aneh oleh Rini dan yang lain.

"Heh kunyuk! Gak ada angin gak ada api, lu tetiba nyeletuk gitu, jelasin dulu datang ke mana? Ngapain? Bukan nanya gak jelas gitu!" kata Rini kesal.

"Kalian, mau datang ke rumahku?" tanya Aldira dengan ragu.

"Gitu dong, jelas, dasar prik! Hampir aja salah kaprah," ujar Leo.

"Wah, gue males," jawab Rini acuh, tidak tertarik.

Si Cewek GesrekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang