Jomblo

314 45 1
                                    


**

"Jadi, lu mau gue pulangin hidup-hidup?" tanya Rini pada Dirga. Dirga mengangguk cepat.

"Mau," jawabnya. Rini tampak berpikir, sejenak dia menatap Leo.

"Yaudah, pulangin dia. Antar ke bandara," titah Rini pada Leo.

"Kenapa gue?" tanya Leo.

"Jadi gak mau? Yaudah gue aja yang antar," ujar Rini cuek.

"Iya-iya, gue yang antar," pasrah Leo.

"Tapi ... lu buat si Aldira babak belur dulu," ujar Rini tersenyum licik menatap Dirga.

"Baiklah," Dirga tersenyum cerah. Aldira hanya bisa mengutuk Rini di dalam hati.

"Sebelum itu, gue laper," keluh Rini.

"Mau kumasakin?" tawar Kaivan. Rini mengangguk semangat.

"Tinggal pesan aja ke koki hotel, demen banget bikin susah anak orang," sinis Angga. Aldira mengangguk setuju.

"Lah, gak suka? Ada masalah?" tanya Leo sarkas.

"Memangnya lu yang disuruh?" tanya Salsa  sinis.

"Gue sama Kaivan ke dapur dulu ... mau ikut masak," ujar Dito cuek.

"Ikut," sela Akio. Mereka bertiga segera beranjak ke dapur. Dirga yang melihat perselisihan itu menemukan sebuah ide untuk kabur dari sini.

"Hmm ... Leo, kau suka sama Rini?" tanya Dirga tiba-tiba. Suasana yang tadinya ribut menjadi hening. Dito, Kaivan dan Akio yang baru sampai di depan pintu seketika menghentikan langkah. Semua orang menatap tajam pada Dirga.

"Hah?" beo Leo. Semua orang tertawa kecuali Dirga, Aldira, Angga, dan Devin. Mereka hanya menatap Rini dan lainnya bingung.

"Sini gue kasih tau," ujar Rini, dia berusaha menahan tawa. "Gue sama Leo itu sepupu kali, neneknya Leo sama kakekku itu bersaudara," jelas Rini.

"Hah?" kali ini semuanya kaget, kecuali Salsa, Dito, dan Kaivan.

"Demi apa?" tanya Nathan bingung, dia pikir Leo dan Rini hanya sahabat tanpa hubungan darah.

"Demi sempak hulk, gue itu  dari keluarga utama atau atas, jadi jarang ketemu sama Leo karena dia dari keluarga menengah atau cabang, makanya pas SMP baru bisa kita sering ketemu, ngerti?" jelas Rini serius. "Gue lebih sering main sama Dito dan Salsa, karena sama-sama dari keluarga utama, begitu Hayati."

Dirga dan lainnya terdiam setelah mendengar penjelasan Rini.

"Jadi, kalian jangan salah paham!" ketus Leo.

"Baru tau gue njir, kirain si Leo nempelin lu terus karena dia suka sama lu," ujar Angga. Rini dan Leo menggeleng.

"Gak, gue ditugasin buat jagain Rini ... setiap anak dari keluarga utama harus dijaga oleh kami keluarga menengah," ujar Leo. "Begitu pun Akio dan Akia."

"Habisnya keluarga Wijaya terlalu misterius! Banyak rahasianya," celetuk Aldira.

"Karena emang gitu peraturannya, hubungan sampai kehidupan pribadi gak boleh diumbar ke publik," terang Kaivan.

"Buset, lu yang baru gabung aja udah paham semua," kaget Nathan.

"Karena aku dikasih tau, kan aku pengawal pribadinya Rini," ujar Kaivan bangga.

"Saking misteriusnya keluarga Rini, kita baru bisa ketemu sama nih nenek lampir pas SMA dan baru tau kalau wajahnya kek begini," ujar Devin lalu menatap Rini sekilas.

"Gue yang udah kenal sama Rini dari SD aja baru tau nih bocah sepupuan sama si Leo anjir," komentar Angga.

"Makanya lu nanya-nanya dong," ujar Salsa.

Si Cewek GesrekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang