***
Rini dan lainnya tiba di bandara internasional Haneda pada pukul 17:21 waktu Jepang, sedang di Indonesia baru pukul 15:21. Devin, Aldira, dan Angga terpaksa Rini izinkan ikut, walau dia benar-benar enggan.
"Mau langsung ke rumah nenek? Atau mau jalan-jalan dulu?" tanya Leo pada Rini yang terus merutuk kesialannya.
"Jalan-jalan, biarin tiga ceucunguk itu pulang duluan, enek gue liatnya," kesal Rini.
"Enek apa enek?" cibir Aldira.
"Udah-udah jangan baku hantam di sini, malu," Devin menengahi. Aldira dan Rini hanya membuang muka.
"Baiklah, kita ke hotel aja. Kebetulan ada cabang hotel milik keluarga Wijaya di sini. Yuk kita ke sana," ujar Angga licik. Membuat Rini sekakin kesal.
"Sialan! Kenapa tinggal di hotel?" tanya Rini.
"Katanya enek liat wajah kami," jawab Aldira cuek.
"Terserahlah," ujar Rini acuh lalu melenggang pergi tanpa koper, disusul oleh Kaivan dan Nathan.
"Kalian tunggu saja di ruang tunggu, nanti supir keluarga gue yang jemput," ujar Leo lalu menyusul Rini dan lainnya.
"Ckck, pilih kasih banget si Rini ... nempel mulu sama tuh tiga orang," gumam Aldira.
"Ciee ... cembukor," goda Devin.
"Siapa yang cembukor?"
"Bapakmu!"
"Oh."
"Kalian berdua masih terus mau debat? Sana jemputannya udah sampe," ujar Angga dingin. Aldira dan Devin segera berhenti dan pergi menyusul Angga.
Sementara itu di mobil Rini.
"Kita mau ke mana?" tanya Kaivan.
"Ke surga brader," jawab Rini dingin.
"Gue belum mau meninggoy Rin, lagian kalau kita meninggoy susah keknya buat masuk surga," ujar Nathan.
"Hooh, sentuh emperannya juga keknya mustahil deh," timpal Kaivan. Percayalah Kaivan sudah mulai somplak karena terkontaminasi oleh mereka bertiga.
"Udah diem, Rini mau ke mana kita?" tanya Leo lembut, membuat Nathan dan Kaivan ngeri.
"Ayang Leo, ngomong sama Rini lembut banget, sama eike kok gak? Ayang gak sayang sama eike lagi?" tanya Nathan dengan gaya centil kemayu, Leo bergidik ngeri.
"Diem njeng, gue masih normal," Leo tampak kesal sekaligus ngeri.
"Fiks, gue ngeship kalian berdua! Cocok njer, kawai!" ujar Rini semangat, kekesalannya telah hilang.
"Hmm ... guys, tujuan kita ke mana, ya?" tanya Kaivan canggung, Rini tampak berpikir.
"Kita ke sanrio puroland," ujar Rini, Leo segera memberitahu supir tujuan mereka.
"Itu tempat apa, Rin?" tanya Kaivan, Rini menatapnya intens, lalu tersenyum manis.
"Itu taman," Nathan menjawab.
"Sejenis taman hiburan, seru loh ... ada hello kitty," jelas Rini disertai cengiran. Kaivan hanya mengangguk paham.
"Setelah itu ke mana?" tanya Leo.
"Malam nanti kita ke Ginza clock ... tempat kumpulnya anak-anak elit," ujar Rini cuek.
"Lah, ngapain? Tumben Rin." Leo tak mengerti.
"Gue mau ngemis di sana, mayan dapet duit," ujar Rini cuek.
"Jauh-jauh ke Jepang, taunya buat ngemis," sindir Nathan. Rini menatapnya tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Cewek Gesrek
HumorTentang cerita hidup gadis cantik minus akhlak beserta kawan-kawannya yang tak jauh beda. Baca aja deh sendiri, gak pandai buat deskripsi