Gunung

295 38 5
                                    

**

"Rini, turun sini ... kita sarapan! Jangan ngewibu mulu," teriak Mama dari lantai bawah.

"Bentar, ngewibu itu kebutuhan." Rini balas  teriak. "Lagian ini hari minggu loh, hari yang tepat untuk bermalas-malasan."

"Alasan."

Dengan malas, Rini bangun dari tempat tidurnya, menuju lantai bawah.

"Eh anjir, ini apaan!" kagetnya ketika menginjak sesuatu.

"Ini gue, Leo! Angkat kaki lu njer, mau sampai kapan napak di wajah gue? Gak sopan woii!" sewot Leo, Rini tersentak lalu mengangkat kakinya.

"Ya lagian lu juga! Ngapa tidur di sini njer? Perasaan kamar tamu ada!"

"Terlalu ngantuk! Mager ke luar lagi!" Leo segera duduk, membersihkan wajahnya yang tadi sempat diinjak Rini.

"Kaivan mana?"

"Lagi joging sama si Nathan."

"What?! Nanas gak pulang? Hiih ngeri, pantesan kamar gue bau dugong," ujar Rini.

"Bangun-bangun udah gosipin gue, bukannya cuci muka kek mandi kek," sinis Nathan yang tiba-tiba muncul layaknya jin tomang. Di sampingya Kaivan membawa sepiring roti dan segelas susu.

"Wah, buat gue ya? Makasih loh, Van," ujar Leo bangkit dari duduknya segera menghampiri Kaivan, berniat mengambil sarapan.

"Enak saja! Ini untuk Rini," Kaivan mengangkat tinggi-tinggi tangannya.

"Duh, pokoknya Kaivan the best deh," puji Rini sambil mengangkat jempol kakinya.

"Jadi, hari ini kita ngapain?" tanya Leo, dia mencomot sepotong roti milik Rini. Nathan dan Kaivan ikut bergabung, duduk dengan santai di atas ranjang mewah Rini.

"Kita naik gunung," jawab Rini, dengan lahap mengunyah rotinya.

"Uhuk ... uhuk ...." Nathan tersedak liurnya. "Hah? Naik gunung?"

"Iya, tapi sebelum itu ... lu ngapain ada di sini sepagi ini?" tanya Rini mengintegorasi Nathan.

"Telat neng nanyanya, telaaat!! Gue kan semalem tidur di sini," jawab Nathan greget, Rini tampak linglung.

"Gak dingin bro?" tanya Rini lagi. Nathan, Leo, dan Kaivan menggeleng.

"Kagak, kepanasan malahan ... lu liat aja, seluruh kamar lu penuh dengan karpet bulu, mana harum banget lagi! Kamar orang kaya mah beda," celoteh Nathan panjang lebar.

"Kenapa kalian gak tidur di kamar tamu?"

"Semalam kita kan pulangnya udah larut banget, terus setelah Kaivan baringin lu di kasur, kita bertiga udah ngantuk, gak sanggup jalan lagi! Jadinya, langsung ambruk deh di sini," kali ini Leo yang menjelaskan, Rini mengangguk paham.

"Oh begitu! Yaudah, Leo chat di grup, suruh semuanya siap-siap, 10 menit lagi mereka harus di sini, kita ke gunung!" perintah Rini acuh, kembali melanjutkan makannya.

"Siap!" dengan cepat, Leo mengetik pesan digrup chat.

"Buset Rin, ngapain tiba-tiba ke gunung?"

"Gapapa, gabut aja," jawab Rini gak peduli.

"Eh btw Rin, papa lu di mana? Kok cuma ada mama lu di bawah," tanya Nathan kepo.

"Kerjalah yakali ngamen!" jawab Rini cuek.

"Lu dulu pernah diculik, ya?" tanya Nathan semakin penasaran.

"Hooh, gue sama Aldira," jawab Rini.

Si Cewek GesrekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang