Anak kesayangan

453 52 3
                                    

**

Tidak lama kemudian Leo kembali dengan membawa semangkuk bubur.

"Ini bubur buat gue? Buset, berasa masih balita dah, gak sekalian bawain sun?" protes Rini.

"Diem, makan aja gak usah banyak cincong," ujar Leo, Nathan mengangguk setuju.

"Yaya terserah, suapin gue, ceffat," Rini memerintah, Leo segera mengambil sendok dan menyuapkan bubur pada Rini.

"Kalian berdua beneran teman doang nih? Gak yakin banget dah," cetus Nathan. "Kalian terlalu uwu."

"Gue udah sering ngajak Leo buat jadi kekasih gue, tapi ditolak mulu," jawab Rini, Leo hanya memasang wajah sebal.

"Lebih tepatnya babu berkedok pacar," ketus Leo.

"Tau aja lu," kekeh Rini.

Ddu ddu ddu ... Black pink! ....

Suara hp Leo, membuat mereka bertiga kaget, Rini dan Natahan berusaha menahan tawa saat melihat Leo panik membuka hpnya.

"Telpon dari ayah lu, Rin ... nih ngomong," Leo menyerahkan hpnya, Rini segera mengambil dan menyalakan speaker.

"Rini sayang, kamu gak terluka parah, kan? Haruskah Ayah kirim pengawal untuk menghancurkan lengan orang yang menabrakmu? Ataukah Ayah sendiri yang harus memutilasinya?" rentetan pertanyaan mengerikan dari Ayah Rini.

"Buset, Ayah Rini tukang jagal apa gimana?" bisik Nathan pada Leo.

"Hampir mirip," balas Leo membuat Nathan ketakutan.

"Tenang Yah, Rini gak kenapa-napa kok ... cuma retak sedikit doang," ujar Rini berusaha menenangkan Ayahnya.

"Kau tunggu, Ayah akan segera ke Indonesia besok ... dan jangan beritahu Mamamu, atau dia akan menutup semua akses di bandara sampai Ayah tidak bisa masuk ke Indonesia," ujar Ayah.

"Ayah, jangan datang, fokus saja dengan pekerjaan Ayah," bujuk Rini berusaha mencegah terjadinya perang.

"Tidak my little honey, Ayahmu ini akan datang ... tidak akan ayah biarkan bajingan yang menabrakmu hidup tenang. Sudah dulu ya, ayah harus segera bersiap-siap, sampai jumpa sayang." telpon itu pun segera berakhir.

"Ini gawat Leo, si murid baru itu bakalan K.O," ujar Rini, Leo mengangguk setuju.

"Memangnya Ayah lu bakalan beneran mutilasi dia?" tanya Nathan.

"Sepertinya begitu, dagingnya bakalan dijadiin sate deh, bola matanya bakal dijadiin bakso," ujar Rini lagi, Nathan bergidik ngeri, dia pikir Rini doang yang gak waras, ternyata Ayahnya juga.

"Asal lu tau aja Nath, Ayah Rini adalah fanboy Rini garis keras," ujar Leo, Nathan makin takut.

"Udah jangan bahas lagi, gue laper nih."

Nathan dan Leo segera menghentikan pembicaraan itu, dan bergantian menyuapi Rini.

***

Keesokan paginya, Rini sudah kembali ke sekolah, hari ini terpaksa dia diantar oleh supir yang ditugaskan oleh Mamanya.

"Selamat pagi epribadeh, orang cakep kembali lagi," ujar Rini diiringi senyum semanis belimbing.

"Pagi Rin, Om bakalan pulang hari ini?" tanya Dito.

"Yoi, sepupu-sepupu gue yang cakep ... tugas kalian nanti sembunyiin gue ya," pinta Rini gak tau malu pada Salsa dan Dito. Salsa dan Dito adalah sepupu Rini, mereka berdua anak dari Pak Andri, adik Ayahnya.

"Ogah, gak mau," tolak Salsa mentah-mentah. Untungnya dalam kelas masih sepi, cuma ada Rini, Dito, Salsa, Leo, dan Devin.

"Yaudah, gue sembunyi di rumah Leo aja, please," Rini berusaha membujuk Leo, tapi Leo tetap kekeh menolak.

Si Cewek GesrekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang