Happy Reading
Fauzan Adi Wiratama,
Orang bilang dia adalah cowok setengah kulkas. Ketua OSIS tercuek yang pernah ada di SMA Nusantara. Hampir semua siswa takut dan segan kepadanya, kecuali si "badboy Nusantara", siapa lagi kalau bukan Kenzie. Mereka memang partner ketua dan wakil ketua OSIS, tapi juga musuh bebuyutan. Entah bagaimana awalnya dua orang itu bisa menjadi partner dan berhasil memenangkan PEMILOS (Pemilihan Ketua OSIS).
"Apa sih lo panggil-panggil gue? Nggak ada kerjaan lain lo?" tanya Kenzie ketika dia sudah di hadapan Fauzan.
Fauzan hanya menatapnya datar, "Lo tahu kan kalau sekolah kita mau ada acara perayaan 17 Agustus? Lo nggak lupa ingatan kan kalau sekarang rapat sama guru?" balas Fauzan yang masih tanpa ekspresi.
Kenzie menyeringai, "Kenapa nggak lo aja? Kenapa juga harus ajak gue? Lo nggak yakin kalau ide lo bakal terlaksana dengan baik?"
Tanpa menjawab, Fauzan masuk ke ruang kepala sekolah. Mau tak mau Kenzie mengikutinya. Ternyata di dalam ruangan ada Vita yang sedang mengurus berkas kepindahannya.
"Wusshhh....cewek cantik nih. Mungkin dia anak baru yang dibahas anak-anak tadi," batin Kenzie.
Fauzan dan Kenzie sibuk rapat dengan beberapa guru dan kepala sekolah sedangkan Vita hanya menatap dengan cuek meski beberapa kali matanya dan Fauzan atau Kenzie saling menatap.
"Mereka ngapain sih natap gue kayak gitu? Apalagi tuh cowok songong tatapannya kek mau makan orang. Bikin risih aja," gerutu Vita dengan suara pelan.
Di sisi lain Fauzan dan Kenzie masih berdebat tentang acara yang akan mereka buat.
"Bisa nggak sih lo kasih ide yang bener dikit?" omel Fauzan.
"Apa salahnya ada lomba dengan hadiah spektakuler? Masalah dana? Yaudah entar gue yang tanggung jawab cari donatur. Beres kan?" balas Kenzie. Wajah Fauzan semakin kesal dengan ucapan Kenzie barusan.
"Lo kira cari donatur gampang? Apalagi dengan nominal sebesar itu? Udah kita cari hadiah dengan nominal yang wajar aja. Lagipula acara kita bukan cuma lomba, masih ada acara puncak yang juga butuh dana banyak. Ini keputusan gue. Mau lo setuju atau nggak ya terserah," putus Fauzan yang kemudian angkat kaki dari ruangan tersebut.
***
"Ken, kamu kelas 11 IPA 1 kan?" tanya Pak Wahyu, guru wakasek kesiswaan.
Kenzie mengangguk, "Iya Pak. Ada apa?" tanyanya balik.
"Kalau begitu kamu ajak Jovita ke kelas ya. Mulai sekarang Jovita masuk kelas 11 IPA 1. Nanti saya menyusul," jelas Pak Wahyu.
Vita dan Kenzie berjalan beriringan menuju kelas. Mereka masih berdiam diri satu sama lain. Kenzie yang masih merasa kesal dengan Fauzan yang seenaknya mengambil keputusan sedangkan Vita yang bingung tak tahu harus berbicara apa.
"Lo anak baru ya? Pindahan dari Bandung?" tanya Kenzie memecah keheningan.
Vita mengangguk, "Iya, kok lo tahu?"
Kenzie tersenyum, "Teman kelas udah banyak yang tahu, lagipula gue wakil ketua OSIS dan tadi sempat dikasih tahu sama kepala sekolah," jawab Kenzie.
"Oh....lo waketos? Terus cowok yang tadi? Maaf nih ya, kayaknya lo sama dia habis debat ya?" tanya Vita ragu.
"Dia ketosnya. Kita tiap hari debat. Ya begitulah kalau kita dipasangkan dengan terpaksa," ujar Kenzie.
"Pantas saja mereka partner tapi kayak musuh. Ah bodo amat lah, bukan urusan gue," batin Vita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Cintaku (Completed)
Teen FictionSeburuk-buruknya manusia pasti ada sisi baiknya. Sebaik-baik manusia juga pasti ada sisi buruknya. Hanya Yang Maha Kuasa yang mampu membolak-balikkan hati manusia. Laki-laki yang baik pada akhirnya akan dipertemukan dengan perempuan yang baik pula...