20. Realita Pahit

89 9 0
                                    

Bangga tuh lo nikahin gue



Happy Reading

Ujian Nasional

Satu hal yang mampu membuat siapapun merasa ketegangan luar biasa. Apalagi jika mengerjakannya di komputer alias UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer). Tingkat ketegangannya pun bertambah dua kali lipat. Belum lagi kalau server down atau website eror.

Tapi semua itu tak menjadi masalah bagi Vita. Ia yakin bisa mengerjakan dengan baik, tapi masalahnya ia takut mentalnya bakal down setelah masalah-masalah yang tengah ia hadapi sekarang. Takut bukan karena server yang bermasalah tetapi takut sewaktu-waktu bayangan ia dan Kenzie malam itu membuat pikirannya akan kacau.

"Cepetan bisa nggak sih?!" ujar Kenzie.

UNBK kali ini dibagi menjadi dua sesi. Vita mendapat giliran sesi pertama yaitu jam 7-9 sedangkan Kenzie mendapat giliran sesi kedua yaitu jam 10-12.

"Lo mau berangkat sekarang? Entar kelamaan nunggu lho," balas Vita saat tahu Kenzie sudah berseragam lengkap.

"Gue mau ke tongkrongan belakang sekolah aja. Entar kalau lo udah selesai, tunggu gue disana!" ujar Kenzie.

"What?! Gue harus nunggu sampai lo selesai ujian? Kenapa gue nggak pulang sendiri aja sih?!" protes Vita.

"Kalau gue biarin lo pulang sendiri, bisa-bisa lo kabur!!" sentak Kenzie.

"Kalaupun gue disana, gue juga bisa kabur kali. Lo masuk ke sekolah, gue kabur lahh. Lo mikir pakai otak nggak sih?!" ujar Vita.

"Iya juga ya, kenapa gue nggak berpikiran sampai kesana?" batin Kenzie.

"Nahh lho nggak bisa jawab kan lo? Udah gue pulang kesini sendiri nggak apa-apa kok," tanya Vita melihat keterdiaman Kenzie.

"Emang gue goblok?! Sohib-sohib gue kan sesi pertama semua, ya gue tinggal titipin lo sama mereka lah," jawab Kenzie yang tiba-tiba punya ide cemerlang.

Pembagian sesi ujian memang berdasarkan absensi. Sesi satu absen 1-16 sedangkan sesi dua absen 17-32. Vita, Aldo, Revan, dan Erdin mendapat sesi satu. Mengapa Revan berabsen awal? Karena namanya Andreas Revano Kristyanto. Sedangkan Kenzie dan Laras mendapat sesi dua. 

"Serah lo deh. Emang gue barang bisa lo titipin gitu aja," putus Vita yang melenggang pergi.

***

Di tempat ini hampir dua tahun Vita mengenyam pendidikan. Berawal dari tertabrak Fauzan yang tak hati-hati saat berjalan lalu ditolong Laras hingga bertemu Kenzie di ruang guru.

Vita memasuki gerbang sekolah sambil mengenang masa-masa itu. Masa dimana hidupnya masih baik-baik saja.

"Nggak terasa sebentar lagi gue lulus. Tapi gue juga nggak tahu bakal jadi apa nasib gue setelah lulus nanti," ujarnya lirih.

Revan menghampiri Vita yang berjalan gontai, "Vit lo mau kemana? Lab komputernya kan disana. Lo mau sholat dhuha dulu?" tanya Revan membuyarkan lamunannya.

Vita menoleh, "Iyaa mumpung jam masuk masih lama. Gue duluan Van. Oh iya, jaket lo masih gue simpen. Nih," ujarnya sambil membuka tas untuk mengambil jaket Revan.

"Lo nggak apa-apa kan?" tanya Revan tulus.

Vita tersenyum, "Jangan lo bahas dulu masalah itu ya. Empat hari aja gue mau fokus ujian dulu,"

Revan mengangguk, "Semangat ujiannya,"

Di sisi lain ada yang sengaja mengambil foto Vita dan Revan dan mengirimkannya ke Kenzie.

Takdir Cintaku (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang