45. Kekuatan Cinta

106 9 0
                                    

Tapi aku bisa apa kalau perasaan ini masih dan akan selalu buat kamu



Happy Reading

Flashback on

"Ken, lo dimana?"

Laras tengah menelepon Kenzie. Baginya, mungkin ini waktu yang tepat untuk mendekatkan Aqeela dengan ayah kandungnya.

"Di jalan, habis dari kantor pemborong. Kenapa Ras?" tanya Kenzie balik.

"Sibuk ya?"

"Enggak, ada apa? Kok kayak bingung gitu?" tanya Kenzie.

"Orderan gue lagi banyak. Ini Qeela tiba-tiba sakit di sekolah. Gue boleh minta tolong buat jemput Qeela? Langsung antar pulang kesini aja nggak apa-apa," ujar Laras.

"Boleh banget. Yaudah aku otw kesana sekarang," balas Kenzie semangat.

Laras menghela nafas. Sebenarnya ia sangat khawatir dengan kondisi anaknya sekarang, tapi barang yang harus ia kirim sangat mendesak mengingat Vita sedang menemani Fauzan terapi dan hanya Kenzie yang ia pikir bisa membantunya kali ini.

Sudah lebih dari setengah jam Laras menunggu tapi Kenzie dan Aqeela belum juga sampai rumah. Laras memutuskan untuk menelepon Kenzie lagi. Berulang kali Kenzie tak mengangkat teleponnya. Laras jadi resah sendiri.

"Gue susul aja deh ke sekolah," ujar Laras seorang diri.

Belum sampai keluar rumah, ada yang menelepon Laras.

"Nomor asing. Gue angkat nggak ya? Entar kalau nggak diangkat, takutnya Kenzie yang telepon,"

Akhirnya Laras mengangkat teleponnya.

"Kalau lo mau ketemu anak lo, datang ke gudang dekat taman kota sekarang," ujar seseorang di seberang.

Laras syok, "Hallooo....lo siapa?"

"....."

Panggilan telepon diputus sepihak. Laras kalut dan langsung bergegas menuju gudang itu.

"Kenzie dimana sih?! Kenapa Qeela bisa diculik. Dasarr udah diberi kesempatan malah nggak tanggungjawab kayak gini. Tahu gitu gue nggak minta bantuan dia," racau Laras.

Tak butuh waktu lama untuk sampai di gudang tersebut, Laras langsung masuk dan ternyata di dalam sudah ada tiga orang yang tak asing baginya. Kenzie yang diikat di kursi dengan wajah babak belur, Aqeela yang menangis dan meronta di gendongan seseorang yang ternyata......

"Revan?" panggil Laras.

Revan menoleh dengan wajah mengintimidasi.

"Akhirnya lo datang juga," ujar Revan.

Laras ingin menghampiri Kenzie tetapi tangannya dicekal Revan. Ternyata dia sudah salah paham dan menuduh Kenzie yang tidak-tidak.

"Mau ngapain lo? Mau nolongin dia? Ingat Ras, dia udah buang lo sama Qeela. Lo nggak amnesia kan?" sentak Revan.

Kenzie mengode Laras untuk menyelamatkan Aqeela sedangkan dia berusaha melepaskan ikatan di tangannya. Laras mengerti kode dari Kenzie dan mendekati Revan.

"Van, serahkan Qeela ke gue. Dia nggak ada sangkut pautnya sama masalah kita. Gue tahu lo marah tapi jangan libatkan anak gue. Dan Kenzie, dia nggak ada hubungannya sama masalah kita. Kenapa lo sekap mereka berdua? Urusan lo cuma sama gue," ujar Laras.

Takdir Cintaku (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang