Epilog

339 6 0
                                    

Manusia diciptakan memang untuk berpasang-pasangan. Sejatinya manusia tidak bisa hidup sendiri, maka dari itu ia butuh yang namanya cinta dalam hidup ini. Cinta itu suci yang datang dari hati paling dalam.

Cinta dapat berlabuh untuk siapapun. Ayah, ibu, kakak, adik, atau seseorang yang tidak ada hubungan darah sekalipun dengan kita. Seperti halnya pasangan, cinta menjadi dasar pondasi demi kokohnya suatu hubungan. Cinta dapat hadir tanpa kita sangka. Dengan siapa, kapan, dan bagaimana takdirnya kita tak pernah tahu.

Kisah cinta yang dibangun dengan luka mungkin tidak selalu berakhir bahagia. Namun dengan luka itu akan membuat kita tahu arti cinta tulus yang sesungguhnya. Luka tercipta karena keegoisan yang kita punya, tetapi kita tetap bisa mengubah luka itu menjadi sebuah pembelajaran berharga.

Bahagia atau tidak, tinggal bagaimana kita menyikapi rasa cinta nan suci itu. Haruskah kita bersyukur atas cinta itu atau malah sebaliknya. Lika-liku kehidupan yang kita jalani saat ini pun adalah bagian dari takdir yang ditetapkan oleh Yang Maha Kuasa.

Cinta diberikan bukan untuk sembarang orang. Tapi dalam takdirnya, cinta bisa salah memilih pemeran utamanya. Bukan cinta yang salah, namun kita yang terlalu dibutakan oleh nafsu semata. Pada akhirnya cinta akan menemukan jalannya untuk bersatu dan mengukir takdir cinta yang indah.

Jodoh adalah cerminan diri. Ingat, hanya cerminan diri dan bukan berarti seseorang yang buruk akhlaknya akan mendapat jodoh yang sama perangainya. Ujian akan hadir setiap saat untuk tahu seberapa kuat kita menjalani hidup di dunia tipu-tipu ini.

Ada kalanya ketika seseorang yang sangat kita cinta dan berharap berjodoh namun berakhir dan berjodoh dengan orang lain. Seseorang yang sangat mirip dengan kita juga bisa jadi bukan jodoh kita. Lebih anehnya lagi, kita malah berjodoh dengan orang yang kita benci atau seseorang yang sama sekali tak kita harapkan. Lantas apa kita harus protes dengan Sang Pemilik Kehidupan?

Semua sudah diatur dalam takdir cinta kita. Apapun yang terjadi dalam hidup kita memang sudah ada ketentuannya. Apa yang kita harapkan belum tentu menjadi takdir kita namun apa yang sudah menjadi takdir kita pasti itu yang terbaik.

Takdir Cintaku.....
.
.
.
.
.

"Takdir Cintaku memang tak sebagus cerita-cerita di novel, namun aku bersyukur atas apapun yang terjadi dalam hidupku ini. Sedih, tangis, luka, terbuang, merasa kotor, sudah pernah aku rasakan selama hidupku ini. Ujian hidup yang datang bertubi-tubi menjadikanku wanita kuat yang tak mudah menyerah dengan keadaan. Sudah saatnya aku membangun kebahagiaan bersama suami dan anak-anakku. Terimakasih suamiku tercinta Fauzan Adi Wiratama, laki-laki sejuta kesabaran yang selalu siap menghadapi wanita sejuta kekurangan sepertiku,"

~Jovita Kyra Tiffany~
.
.
.
.

"Wanita sejuta kekurangan? Justru kamu itu wanita paling istimewa sang pemilik kunci hatiku. Aku bersyukur bertemu dan bersatu denganmu meski harus melewati aral rintangan yang terjal. Takdir Cintaku memang tak semenakjubkan tokoh di novel atau film, tapi takdir mereka juga tak se membahagiakan takdirku. Kurang bahagia apalagi coba ketika orang yang kita cinta menjadi partner sehidup sesurga? Aku harap Takdir Cintaku ini akan bersemi selamanya sampai akhir hayat,"

~Fauzan Adi Wiratama~
.
.
.
.

"Takdir hidup yang tak pernah terbayang sebelumnya membawaku pada Takdir Cintaku yang sangat indah. Pernah salah mengartikan cinta dan dendam, tapi hal itu membuatku sadar akan cinta tulus tanpa harus terbalaskan. Hargai dan sayangi dia selagi ada, karena jika orang yang mencintai kita dengan tulus pergi maka itu akan menjadi penyesalan yang teramat dalam. Aku pernah menyesal merusak dan menyia-nyiakan perempuan yang tulus, namun sekarang tak lagi aku lakukan. Jovita memang bukan Takdir Cintaku, tetapi Laras adalah Takdir Cintaku yang sebenarnya. Terimakasih untuk istriku Novena Larasati Afifah, berkat kehadiranmu aku bisa lagi merasakan cinta yang membahagiakan,"

~Kenzie Mahendra Putra~
.
.
.
.

"Takdir Cintaku memanglah unik. Bodoh? Biarlah aku menjadi orang paling bodoh karena menerima kembali dia, si pengrusak dan penghancur hidupku. Tak dianggap, dibuang, dikhianati, tersiksa lahir batin, aku sudah rasakan semua itu. Berharap ada kebahagiaan kecil di depan sana tapi mungkin itu mustahil. Perlakuan yang kuterima itulah yang membuatku iri dengan sahabat yang selalu ada. Aku berubah jahat, egois, tak punya perasaan, saat itu aku hanya ingin sahabatku itu merasakan bagaimana hancurnya diriku. Tapi karma membuatku sadar bahwa tak seharusnya aku berlaku seperti itu kepada orang yang sudah baik kepadaku. Aku bersyukur mendapat kesempatan kedua untuk lebih baik lagi. Kehadiran Kenzie Mahendra Putra, Aqeela Kenziana Afifah, dan Azril Novian Mahendra menjadi pelengkap hidupku. Meski jalan kami menuju bahagia terjal, namun aku tetap bersyukur manisnya Takdir Cintaku ini,"

~Novena Larasati Afifah~
.
.
.
.

Takdir Cintaku, satu rangkaian cerita penuh lika-liku yang berakhir bahagia. Cerita kehidupan yang dibumbui dengan manis dan pahitnya cinta nan tulus dan suci. Terimakasih sudah mengikuti cerita ini sampai tamat. Sampai jumpa di cerita-cerita selanjutnya yang tak kalah mendebarkan.

❤❤❤❤

Tertanda JoFaKenRas

Jovita-Fauzan-Kenzie-Laras

Takdir Cintaku (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang