17. Tanggungjawab

121 7 0
                                    

Gue akan tanggung jawab apapun yang terjadi asal lo tetap mau tinggal disini


Happy Reading

Hujan di pagi hari seringkali membuat kita mager atau malas gerak. Suasana dingin yang membuat siapapun tidak ingin beranjak dari kasur. Tapi hujan kali ini membuat gadis malang itu masih setia menangisi nasibnya yang sudah dihancurkan oleh orang yang tidur pulas di sebelahnya.

Vita masih terus meratapi apa yang akan terjadi kedepannya. Nasibnya, masa depan, dan impiannya hancur seketika hanya dalam satu malam. Memang benar, orang yang sangat dekat dengan kita sangat berpotensi membuat luka dan menyakiti kita. Vita merasakannya sekarang.

"Bisa nggak sih lo diem sebentar? Lo nangis udah semalaman, lo nggak capek?!" gerutu Kenzie.

"....."

Tidak ada jawaban dari Vita. Perbuatan Kenzie semalam memang sangat fatal. Dia tanpa aba-aba merenggut hal berharga yang dimiliki Vita. Mahkota yang ia jaga baik-baik dan hanya diperuntukkan laki-laki yang menjadi suaminya kelak. Tapi itu hanyalah angan-anagan belaka.

"Cuma perkara gitu doang lo permasalahin? Banyak tuh di luar sana yang dengan sukarela menyerahkan kehormatannya ke sembarang orang," lanjut Kenzie.

Vita menoleh dan.....

Plak

Gadis itu menampar keras pipi kanan Kenzie sampai membekas kemerahan.

"Lo mikir nggak sih ngomong kayak gitu? Lo nggak punya hati?! Jangan samakan gue dengan perempuan nggak benar di luar sana," sentak Vita meski dengan suara lirih. Tenaganya seolah habis setelah kejadian tak terduga semalam.

Kenzie memejamkan mata untuk meredam rasa sakit dan emosinya. Setelahnya, ia bangun dan memakai boxernya dan menyingkap selimut Vita. Terlihat jelas tubuh Vita yang polos tanpa sehelai baju.

"Ikut gue," ujar Kenzie sambil menarik tangan Vita. Mau tak mau Vita berdiri padahal tubuhnya terasa sakit semua.

"Lo apaan sih?! Gue nggak mau!" sentak Vita sambil meronta dan berusaha menutupi tubuhnya dengan selimut namun tak dihiraukan Kenzie

Sungguh gadis malang itu seperti tak punya harga diri sekarang. Dilucuti dan dipaksa memuaskan nafsu setan, sekarang ia diseret ke kamar mandi dengan tertatih.

Kenzie mendorong tubuh Vita sampai ke lantai dan menghidupkan shower tepat di atas kepala gadis itu.

"Daripada lo ngoceh nggak jelas, lebih baik lo segarkan badan lo dulu. Gue tunggu di luar," ujarnya yang langsung keluar dan mengunci pintu kamar mandi dari luar.

Tanpa memerdulikan ucapan Kenzie, Vita masih menangis. Ia tak menyangka nasibnya akan sesial ini.

"Bunda.....," ucapnya lirih.

"Vita takut, Vita bingung harus apa?" lanjutnya. Air mata yang jatuh berbarengan dengan air shower yang mengucur deras.

Tak mau larut dalam kesedihan, Vita langsung membersihkan dirinya. Ia butug penjelasan mengapa Kenzie melakukan itu semua. Cowok itu harus bertanggung jawab atas apa yang ia lakukan semalam.

"Nggak ada baju, gue pakai kimono ini aja lah," ujarnya ketika melihat kimono bertengger di gantungan.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Takdir Cintaku (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang