Gue nggak sanggup kehilangan lo
Happy Reading
Hening
Satu kata yang menggambarkan suasana di rooftop itu. Suara yang sebelumnya bersahut-sahutan kini lenyap bak dimakan angin malam. Vita masih menutup kedua matanya dengan telapak tangan. Terlalu takut untuk membukanya.
"Kak," panggil Vita yang masih menutup matanya.
"....."
Tidak ada sahutan dari Fauzan. Dengan memberanikan diri, Vita membuka kedua telapak tangannya. Ia melihat sekeliling tidak ada siapapun.
Kemana Fauzan?
Apakah dia benar-benar loncat dari rooftop?
Vita mulai menangis dan seketika tubuhnya lemas. Ia terduduk lemas dengan pandangan kosong.
"Kak, lo nggak beneran loncat kan? Lo nggak beneran bunuh diri kan? Apa yang akan gue katakan ke semua oran kalau lo bunuh diri karena gue?" racau Vita menangis tersedu-sedu. Dinding pertahanan untuk tidak menangis roboh seketika. Air matanga terus menerus mengalir tanpa ampun.
"Kak Fauzaaaaannnnn," teriak Vita semakin histeris.
"Kenapa lo lakuin ini kak!! Kenapa lo ninggalin gue?!! Gue nolak lo karena gue nggak mau hidup lo berantakan!! Lo berhak bahagia, tapi kenapa lo nekad bunuh diri? Kenapa kak? Gue nggak sanggup kehilangan lo," ujar Vita histeris.
"Gue sayang sama lo. Itu kenapa gue nggak mau lo menyesal nantinya," lanjut Vita tanpa sadar.
Bagaimana tidak hancur melihat orang yang diam-diam juga ia cintai, bunuh diri tepat di hadapannya. Vita terus menangis seorang diri.
"Kak, lo boleh benci sama gue tapi nggak gini caranya. Kalau bukan karena gue, seenggaknya lo hidup dan bahagia untuk keluarga lo. Kak Fauzaaannn,"
Tubuhnya benar-benar lemas seolah kakinya sudah tidak kuat untuk berdiri.
"Harus ya lo hukum gue kayak gini kak? Gue nggak akan maafin diri gue sendiri kalau lo benar-benar loncat. Gue mohon akhiri mimpi buruk ini Kak Ujannn,"
Vita terus menangis dan meracau. Hatinya benar-benar hancur sekarang.
Tiba-tiba ada seseorang yang berjongkok di depan Vita sambil menghapus air matanya.
"Jo?"
Vita mendongak, "Kak Fauzan?"
Refleks Vita memeluk Fauzan dengan sangat erat sampai cowok itu terhuyung ke belakang. Vita menumpahkan air matanya lagi di dekapan Fauzan.
"Heyyy....tenang. Gue nggak apa-apa," ujarnya sambil menenangkan Vita.
"Gue takut kehilangan lo. Jangan lakuin hal bodoh lagi," balas Vita sesenggukan.
Fauzan tersenyum, "Vita hanya butuh waktu untuk menerima kehadiran gue di hatinya," batinnya.
"Mana mungkin gue ninggalin Jojo ku tersayang. Ini pelukannya sampai kapan ya? Kaki gue pegel nih," celetuk Fauzan.
Vita melepaskan pelukannya namun belum melepaskan tangan Fauzan.
"Lo nggak kenapa-kenapa kan? Ini beneran Kak Fauzan kan? Kak, kalau ini mimpi jangan biarkan gue bangun. Gue nggak mau kehilangan lo," tanya Vita khawatir.
"Ini gue hantunya Fauzan! Puas lo?!" balas Fauzan.
Plakkkk
Vita menampar pipi kiri Fauzan pelan.
"Awwww, kenapa lo tampar gue?" keluh Fauzan.
Vita memasang wajah jutek, "Lo ngeprank gue ya? Sumpah nggak lucu prank lo,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Cintaku (Completed)
Teen FictionSeburuk-buruknya manusia pasti ada sisi baiknya. Sebaik-baik manusia juga pasti ada sisi buruknya. Hanya Yang Maha Kuasa yang mampu membolak-balikkan hati manusia. Laki-laki yang baik pada akhirnya akan dipertemukan dengan perempuan yang baik pula...