21. Penyesalan Yang Tertunda (?)

101 8 0
                                    

Buat apa juga gue jahat sama lo. Emang ada jaminan kalau mahkota gue akan kembali? Enggak kan? Yaudahlah gue mau berdamai sama takdir aja

Happy Reading

Seburuk-buruknya manusia pasti ada sisi baiknya. Memang manusia bukanlah makhluk yang sempurna karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT. sang pemilik alam semesta.

Kesalahan kecil hingga dosa besar pun kerap menghampiri manusia. Tapi ada kalanya ia ingin bertobat dan menyesali semua perbuatannya. Namun apakah penyesalan itu adalah titik balik untuk menjadi lebih baik? Atau hanya angan-angan yang terucap tanpa realisasi?

Entahlah hanya orang itu yang tahu apa yang akan ia perbuat untuk hidupnya, tetap berada di lubang dosa atau memilih jalan lain yang jauh lebih baik.

"Gue sayang sama lo," ujar Kenzie sambil mencium kening Vita singkat. Satu kalimat dan perbuatan yang membuat pertahanan Vita rubuh.

"Kalau lo sayang sama gue, lo nggak akan merusak gue kayak gini," balas Vita lirih.

Kenzie mengangguk lemah, "Maaf," ujarnya dengan suara bergetar.

Vita membiarkan Kenzie terus menangis di bahunya untuk beberapa saat. Setelah dirasa tenang, Kenzie memakai kembali pakaiannya dan beranjak pergi.

"Ken, lo mau kemana? Ini udah malam," ujar Vita.

Kenzie menoleh dan menghampiri Vita yang masih bergelung dengan selimut.

"Gue mau nenangin diri dulu. Lo nggak perlu khawatir," ujarnya sambil mengecup singkat pucuk kepala Vita.

Kenzie keluar kamar sedangkan Vita belum beranjak sedikit pun dari ranjang. Dia masih merutuki kebodohannya tadi.

"Seharusnya gue nggak melakukan itu!! Sekarang gue benar-benar udah nggak punya harga diri. Apa yang akan terjadi kalau sampai bunda tahu semuanya. Apalagi ayah yang emang udah benci banget sama gue," racau Vita.

Sudah lima belas menit hanya digunakannya untuk menangis. Vita bangkit dan mengambil baju tidurnya. Jam sudah menunjukkan pukul dua belas malam dan belum ada tanda-tanda Kenzie akan pulang.

"Bodo ah, gue mau tidur aja. Toh kalau dia mau pulang kan tahu password apartmennya," ujar Vita seorang diri.

***

Pagi yang sangat cerah dan sinar matahari yang sudah menembus gorden membuat gadis itu menggeliat dalam tidurnya. Ia bergerak ke samping kanan dan menemukan sosok laki-laki sedang tidur dengan pulas. Baru kali ini Vita memandang wajahnya dari dekat.

"Lo? Ngapain lo kesini?!" teriak Vita dan langsung terduduk.

Bukan Kenzie, tapi Revan yang tiba-tiba tidur di samping Vita. Entah sejak kapan cowok itu ada disana.

Revan tersenyum, "Lo nggak perlu takut Vit. Cowok lo yang nyuruh gue kesini buat senang-senang sama lo karena dia juga lagi senang-senang sama cewek lain. Sayangnya tidur lo pules banget, gue nggak tega bangunin,"

Vita melotot dan langsung terduduk, "Lo pasti bohong. Kenzie udah berubah. Dia nggak mungkin selingkuh dan nyuruh lo buat nemenin gue," sentak Vita.

Revan terkekeh, "Seorang yang punya dendam belum tuntas, nggak akan bisa berubah atau tobat Vit. Emang lo tahu semalam Kenzie kemana? Nggak kan?" tanya Revan sambil mengelus lengan Vita.

Gadis itu terus menghindari sentuhan Revan. Ia merasa jijik dengan sentuhan-sentuhan itu. Revan yang di hadapannya saat ini sangat berbeda dengan Revan yang tulus beberapa hari yang lalu.

"Nih lo lihat kelakuan cowok lo," lanjutnya sambil memperlihatkan foto Kenzie yang sedang minum di clubing bersama cewek yang tak asing untuknya. Vita masih memikirkan kenapa hal itu bisa terjadi

Takdir Cintaku (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang